TINJAUAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSA BBLR BERDASARKAN ICD-10 DI RS MUHAMMADIYAH AHMAD DAHLAN KEDIRI

TINJAUAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSA BBLR BERDASARKAN ICD-10 DI RS MUHAMMADIYAH AHMAD DAHLAN KEDIRI

DEA ARUNGSEA

Kasus Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) sangat beresiko dimana angka kematian masih sangat tinggi terutama kematian ibu dan anak. Berdasarkan data dari laporan Departemen Kesehatan (Depkes) tahun 2015, prevalensi bayi berat badan lahir rendah (BBLR) diperkirakan 15 persen dari seluruh kelahiran di dunia dengan batasan 3,3 persen sampai 38 persen dan lebih sering terjadi di negara-negara berkembang atau dengan sosio-ekonomi yang rendah. Keakuratan dan ketepatan dalam pengkodean sangat berpengaruh terhadap tarif INA CBG's, dan komite medik sangat berperan penting dalam pelayanan, sedangkan Rekam Medik berperan dalam monitoring/evaluasi penatalaksanaan koding. Jika ada resume yang tidak jelas tim case-mix memeriksa berkas rekam medis yang dibutuhkan untuk kesesuaian diagnosa/coding. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keakuratan kode diagnose yang diberikan pada kasus bayi berat lahir rendah berdasarkan ICD-10 di RS Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kediri. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan retrospektif dengan jumlah populasi sebanyak 17 dokumen rekam medis yg diambil menggunakan teknik total sampling sehingga didapatkan jumlah sampel sebanyak 17 dokumen rekam medis. Hasil penelitian ini adalah terdapat 10 kode diagnosis BBLR yang tidak akurat dan 7 kode diagnosis BBLR yang akurat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa ketidakakuratan penentuan kode diagnosis BBLR disebabkan karena koder kurang teliti dalam mengkode. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan agar koder lebih teliti dalam mengkode dan lebih memperhatikan diagnosis penyakit dengan hasil pemeriksaan penunjangnya.

Kata Kunci : Bayi Berat Lahir Rendah, Keakuratan kode diagnose,ICD-10

2020

30517022

D3 Rekam Medis & Informasi Kesehatan

RM3/20/030