GAMBARAN KADAR ENZIM HATI SGPT DAN SGOT PADA PENGOBATAN FASE AWAL PENDERITA TUBERKULOSIS (SYSTEMATIC LITERATUR REVIEW)

GAMBARAN KADAR ENZIM HATI SGPT DAN SGOT PADA PENGOBATAN FASE AWAL PENDERITA TUBERKULOSIS (SYSTEMATIC LITERATUR REVIEW)

FIMBRIONA GUSYA NIRIAFATI

Penyakit tuberkulosis menjadi salah satu masalah kesehatan di dunia. Menurut data statistik World Health Organization (WHO) pada tahun 2017, Indonesia berada di peringkat kedua dunia dengan jumlah kasus TB terbanyak. Konsumsi OAT dalam jangka panjang, sedikit atau banyak bisa mempengaruhi fungsi hati. Obat anti tuberculosis fase awal cenderung memiliki hepatotoksik antara lain isoniazid, rifampicin, dan pirazinamid. Tanda hepatotoksik yaitu peningkatan terhadap kadar serum tranasaminase. Tujuan: Mengtahui ada tidaknya peningkatan kadar enzim SGPT dan SGOT penderita tuberkulosis pada pengobatan fase awal. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah tinjauan sistematis studi literatur, dengan pencarian literatur menggunakan search engine (Google Chrome) dengan situs Google Scholar dan Google. Jurnal yang memenuhi kriteria penelitian mengenai pemeriksaan kadar SGPT dan SGOT pengobatan fase awal penderita tuberkulosis adalah 3 jurnal. Hasil: Banyak pasien TB yang menjalani pengobatan mengalami gangguan pada hati yang disebabkan OAT. Peningkatan signifikan terjadi karena adanya gangguan pada hati dalam metabolisme OAT serta kemungkinan adanya penyakit penyerta yang bersifat akut atau kronis. Waktu pengobatan juga mempengaruhi peningkatan kadar karena pada fase awal obat yang digunakan memiliki efek hepatotoksik yang tinggi dan untuk pemriksaan yang dibaca pada alat adalah perjalanan reaksi enzim ketika reagen dan sampel bercampur. Variabel usia dan jenis kelamin juga dapat menunjukkan yang lebih rentan terinfeksi, yaitu pada usia produktif dan jenis kelamin laki-laki. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa beberapa pasien TB yang telah menjalani pengobatan fase awal mengalami pengingkatan kadar SGPT dan SGOT.

Kata kunci: OAT, SGPT, SGOT, Tuberkulosis, Fase Awal

2020

30117024

D3 Teknologi Laboratorium Medis

TL3/20/027