PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS BELL’S PALSY DEXTRA DENGAN MODALITAS ELECTRICAL STIMULATION (ES) DAN TERAPI LATIHAN METODE PROPRIOCEPTIVE NEUROMUSCULAR FACILITATION (PNF) WAJAH

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS BELL’S PALSY DEXTRA DENGAN MODALITAS ELECTRICAL STIMULATION (ES) DAN TERAPI LATIHAN METODE PROPRIOCEPTIVE NEUROMUSCULAR FACILITATION (PNF) WAJAH

DIAN EKA SUSANTI

Gangguan pada saraf dan otot merupakan suatu gangguan yang sering dijumpai pada kehidupan masyarakat dengan berbagai aktivitas yang sering dilakukan oleh masyarakat, salah satu gangguan tersebut adalah gangguan yang terjadi pada saraf fasialis yaitu Bell’s palsy. Bell’s Palsy adalah kelemahan atau kelumpuhan saraf perifer wajah, (nervus fasialis) secara akut pada sisi sebelah wajah. Tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah untuk mengetahui manfaat penatalaksanaan Fisioterapi dengan modalitas Electrical Stimulation dan Proprioceptive Neuromuscular Facilitation Wajah pada kasus Bell’s Palsy Dextra. Metode Karya Tulis Ilmiah ini menggunakan metode studi kasus yang dilakukan di poli fisioterapi Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. Ramelan Surabaya pada tanggal 05 s/d 28 Desember 2017, yang pelaksanaan terapi dilakukan sebanyak 8 kali. Untuk mengatasi permasalahan yang ada pada pasien bell’s palsy terapi menggunakan Electrical Stimulation adalah stimulasi elektrik pada jaringan otot dan saraf yang bertujuan untuk rileksasi, menstimulasi otot, menjaga sifat fisiologis otot. Metode yang kedua Propioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF) Wajah dengan teknik Repeated Contraction yang digunakan untuk mempercepat respon mekanisme neuromuskular melalui stimulasi propioceptors yang bisa menghasilkan fasilitasi atau penghambatan. Hasil dari penanganan Fisioterapi menggunakan electrical stimulation dan proprioceptive neuromuscular facilitation wajah didapatkan hasil peningkatan kekuatan otot dan peningkatan kemampuan fungsional wajah. Penggunaan modalitas electrical stimulation dan proprioceptive neuromuscular facilitation wajah sebenarnya bagus untuk penyembuhan pasien bell’s palsy, tetapi dalam pelaksanaannya harus dilakukan secara terus-menerus.

2018

30615021

D3 Fisioterapi

FT3/18/035