PERBEDAAN PROSES PENGERINGAN KUNYIT PUTIH (Curcuma mangga val.) TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DENGAN METODE DPPH (1,1-biphenyl-2-Picrylhydrazil)

PERBEDAAN PROSES PENGERINGAN KUNYIT PUTIH (Curcuma mangga val.) TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DENGAN METODE DPPH (1,1-biphenyl-2-Picrylhydrazil)

SITI MUFTIKHAH

Kunyit putih merupakan satu antioksidan alami yang diduga memiliki suatu senyawa untuk melindungi sel dan jaringan dari kerusakan radikal bebas, yang reaktif sehingga turut berperan mencegah berbagai macam penyakit. Kandungan kimia kunyit putih meliputi: flavonoid, kurkumin, saponin, polivenol dan minyak atsiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh proses pengeringan dengan metode angin-angin dan oven terhadap aktivitas antioksidan dengan metode DPPH. Tanaman kunyit putih diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol. Ekstrak pekat yang diperoleh kemudian diidentifikasi kandungan flavonoid. Hasil KLT dengan eluen butanol: asam atil asetat: air diperoleh hasil positif terdapat aktifitas antioksidan, diperoleh nilai Rf 0,87 tumbuhan kunyit putih dengan metode angin-angin dan 0,85 dengan metode oven yang berarti sampel mengandung flavonoid. Kemudian ekstrak tanaman kunyit putih dibuat menjadi 3 repitasi untuk diuji aktivitas antioksidan. Pengujian antioksidan dari ekstrak tanaman kunyit putih dilakukan dengan metode DPPH (1,1-biphenyl-2-Picrylhydrazil). Hasil pengukuran panjang gelombang maksimum DPPH 0,1 mM didapatkan spektrum panjang gelombang maksimum 515nm dengan absorbansi 0,284. Sampel ekstrak tanaman kunyit putih dibuat dengan berbagai konsentrasi yaitu 10ppm, 25ppm, 50ppm, 100ppm, dan 200ppm. Hasil uji aktifitas antioksidan dari ekstrak tanaman kunyit putih dengan metode anginangin dan metode oven dengan tiga repitasi mempunyai aktifitas sebagai antioksidan.

2019

10112021

S1 Farmasi

FM1/19/097