EVALUASI PERENCANAAN OBAT MENGGUNAKAN METODE KONSUMSI BERDASARKAN ANALISIS KOMBINASI
ABC-VEN DI RSUD KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2018

EVALUASI PERENCANAAN OBAT MENGGUNAKAN METODE KONSUMSI BERDASARKAN ANALISIS KOMBINASI
ABC-VEN DI RSUD KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2018

MOHAMAD NOR DWI SAPUTRO

Perencanaan merupakan proses kegiatan seleksi obat dan menentukan jumlah dan jenis obat dalam rangka pengadaan. Tujuan dari perencanaan adalah untuk mendapatkan jenis dan jumlah yang tepat sesuai kebutuhan, menghindari terjadinya kekosongan obat, meningkatkan penggunaan obat secara rasional, meningkatkan efisiensi penggunaan obat serta menghindari terjadinya kelebihan stok yang mengakibatkan obat kadaluwarsa. Perencanaan obat merupakan salah satu proses yang paling uatama dalam pengelolaan obat, karena perencanaan adalah tahap awal dalam pengelolaan obat. Kelancaran dalam pelayanan juga menjadi salah satu faktor dalam perencanaan, sehingga perlu di evaluasi perencanaan obat yang telah dibuat untuk mengendalikan jumlah obat dan penyesuian dana perencanaan dengan analisis kombinasi ABC-VEN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi perencanaan obat menggunakan metode konsumsi serta pengaruh analisa kombinasi ABC-VEN pada obat di RSUD Kabupaten Kediri tahun 2018 apakah telah sesuai dengan standar indikator pengelolaan rumah sakit sehingga dapat digunakan sebagai acuan perencanaan ditahun selanjutnya. Jenis penelitian yang digunakan bersifat deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif, dengan wawancara terhadap Kepala Instalasi Farmasi RSUD Kabupaten Kediri. Hasil Penelitian perhitungan perencanaan kebutuhan obat oral tahun 2018 dengan metode konsumsi didapatkan 384 item obat oral dan jumlah anggaran perencanaan obat oral sebanyak Rp. 3.894.022.175,08. Hasil analisis kombinasi ABC-VEN didapatkan kategori obat NA diperoleh 6 item obat (1,56%) dengan biaya sebesar Rp. 431.882.183,- (11,09%) yang memiliki pengaruh terhadap keefektifan dalam perencanaan obat oral melalui penyesuaian dana anggaran yang tersedia. Hasil indikator efisiensi pengelolaan obat tahap perencanaan yakni persentase dana 119%, penyimpangan perencanaan 103,7%. Dapat disimpulkan bahwa pengelolaan obat pada indikator ini belum sesuai dengan nilai indikator standar sehingga perlu dilakukan penyesuaian kebutuhan obat dengan analisis kombinasi ABC-VEN.

2019

10115050

S1 Farmasi

FM1/19/061