FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN GEL DARI AIR PERASAN BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) TERHADAP Staphylococcus aureus DENGAN VARIAN KONSENTRASI PENETRANT ENHANCER
Dublin Core
Title
FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN GEL DARI AIR PERASAN BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) TERHADAP Staphylococcus aureus DENGAN VARIAN KONSENTRASI PENETRANT ENHANCER
Creator
MIFTA KHURROCHMAH
Description
Bawang putih (Allium sativum L.) dikenal sebagai antibiotik topikal karena mengandung senyawa allicin yang memiliki aktivitas antibakteri terhadap
Staphylococcus aureus. Bawang putih (Allium sativum L.) dibuat air perasan dan digunakan untuk formulasi gel menggunakan penetrant enhancer. Penetrant
enhancer adalah zat yang dapat meningkatkan permeabilitas obat untuk menembus kulit. Penelitian ini bertujuan untuk membuat formulasi gel air perasan bawang putih (Allium sativum L.) dan menguji mutu fisik serta aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. Formulasi gel air perasan bawang putih (Allium sativum L.) dibuat dengan konsentrasi penetrant enhancer 1%, 5%, dan 10%. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gel air perasan bawang putih (Allium sativum L.) memenuhi parameter uji mutu fisik yaitu organoleptik, homogenitas, pH, daya sebar, dan iritasi. Air perasan
bawang putih (Allium sativum L.) dengan konsentrasi 1% dapat menghambat pertumbuhan bakteri dengan rata-rata 7,25 mm, konsentrasi 5%, rata-rata 7,56 mm
dan konsentrasi 10%, rata-rata 9,65 mm dengan analisis data Kruskal Wallis didapatkan sig 0,016 yang berarti terdapat perbedaan dari ketiga formulasi tersebut. Ketiga formulasi memiliki rentang daya hambat sedang.
Staphylococcus aureus. Bawang putih (Allium sativum L.) dibuat air perasan dan digunakan untuk formulasi gel menggunakan penetrant enhancer. Penetrant
enhancer adalah zat yang dapat meningkatkan permeabilitas obat untuk menembus kulit. Penelitian ini bertujuan untuk membuat formulasi gel air perasan bawang putih (Allium sativum L.) dan menguji mutu fisik serta aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. Formulasi gel air perasan bawang putih (Allium sativum L.) dibuat dengan konsentrasi penetrant enhancer 1%, 5%, dan 10%. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gel air perasan bawang putih (Allium sativum L.) memenuhi parameter uji mutu fisik yaitu organoleptik, homogenitas, pH, daya sebar, dan iritasi. Air perasan
bawang putih (Allium sativum L.) dengan konsentrasi 1% dapat menghambat pertumbuhan bakteri dengan rata-rata 7,25 mm, konsentrasi 5%, rata-rata 7,56 mm
dan konsentrasi 10%, rata-rata 9,65 mm dengan analisis data Kruskal Wallis didapatkan sig 0,016 yang berarti terdapat perbedaan dari ketiga formulasi tersebut. Ketiga formulasi memiliki rentang daya hambat sedang.
Date
2019
Skripsi - KTI Item Type Metadata
NIM
10115141
Program Studi
S1 Farmasi
Kode Item
FM1/19/056
Collection
Citation
MIFTA KHURROCHMAH, “FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN GEL DARI AIR PERASAN BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) TERHADAP Staphylococcus aureus DENGAN VARIAN KONSENTRASI PENETRANT ENHANCER
,” Institut Ilmu Kesehatan BW Kediri, accessed November 29, 2024, https://oasis.iik.ac.id:9443/repo/items/show/7540.
,” Institut Ilmu Kesehatan BW Kediri, accessed November 29, 2024, https://oasis.iik.ac.id:9443/repo/items/show/7540.