SINTESIS KITOSAN DARI CANGKANG KEONG SAWAH (Pila ampullacea) DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI ANTIJAMUR Fusarium oxysporum
Dublin Core
Title
SINTESIS KITOSAN DARI CANGKANG KEONG SAWAH (Pila ampullacea) DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI ANTIJAMUR Fusarium oxysporum
Creator
DESY YUSTIYANI
Description
Kitosan merupakan modifikasi dari senyawa kitin yang banyak terdapat dalam kulit luar hewan golongan Crustaceae seperti udang dan kepiting. Pada penelitian ini kitosan yang digunakan sebagai anti jamur Fusarium oxysporum. Penelitian bertujuan untuk mengekstraksi kitin dan kitosan dari cangkang keong sawah melalui reaksi demineralisasi, deproteinasi, dan deastilasi. Rendemen kitosan yang dihasilkan pada proses demineralisasi 46,229%, proses deproteinasi 36,127%, proses deasetilisasi 28,585% serta memiliki tekstur serbuk bewarna putih abu-abu, tidak berbau, memiliki kadar air total 0,365%, kadar abu total 0,74%, tidak larut sempurna dalam asam asetat 2%. Derajat deasetilasi kitosan
dari cangkang keong sawah adalah 39,28% untuk kitin dan 53,86% untuk kitosan.Variasi konsentrasi larutan kitosan yang digunakan yaitu 0,5%, 1%, 1,5%, dan 2% larutan kitosan dengan konsentrasi 1,5% memiliki zona hambat rata-rata sebesar 9,6 mm dan konsentrasi 2% memiliki zona hambat rata-rata sebesar 14,47 mm. Analisa data menggunakan one way Anova dan didapatkan hasil data yang normal serta homogen, dengan nilai sig > 0,05, kemudiaan
dilanjutkan uji LSD. Berdasarkan hasil uji LSD menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pada masing-masing perbandingan. Pada kontrol positif ketokonazole 2% dengan larutan kitosan konsentrasi 0,5%, 1%, 1,5% dan 2%, memiliki perbedaan yang signifikan, sehingga konsentrasi kitosan tersebut belum memberikan hasil yang baik seperti kontrol positif sebagai antijamur Fusarium oxysporum.
dari cangkang keong sawah adalah 39,28% untuk kitin dan 53,86% untuk kitosan.Variasi konsentrasi larutan kitosan yang digunakan yaitu 0,5%, 1%, 1,5%, dan 2% larutan kitosan dengan konsentrasi 1,5% memiliki zona hambat rata-rata sebesar 9,6 mm dan konsentrasi 2% memiliki zona hambat rata-rata sebesar 14,47 mm. Analisa data menggunakan one way Anova dan didapatkan hasil data yang normal serta homogen, dengan nilai sig > 0,05, kemudiaan
dilanjutkan uji LSD. Berdasarkan hasil uji LSD menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pada masing-masing perbandingan. Pada kontrol positif ketokonazole 2% dengan larutan kitosan konsentrasi 0,5%, 1%, 1,5% dan 2%, memiliki perbedaan yang signifikan, sehingga konsentrasi kitosan tersebut belum memberikan hasil yang baik seperti kontrol positif sebagai antijamur Fusarium oxysporum.
Date
2019
Skripsi - KTI Item Type Metadata
NIM
10115178
Program Studi
S1 Farmasi
Kode Item
FM1/19/016
Collection
Citation
DESY YUSTIYANI, “SINTESIS KITOSAN DARI CANGKANG KEONG SAWAH (Pila ampullacea) DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI ANTIJAMUR Fusarium oxysporum
,” Institut Ilmu Kesehatan BW Kediri, accessed November 29, 2024, https://oasis.iik.ac.id:9443/repo/items/show/7507.
,” Institut Ilmu Kesehatan BW Kediri, accessed November 29, 2024, https://oasis.iik.ac.id:9443/repo/items/show/7507.