PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN PEWARNAAN BAKTERI TAHAN ASAM DAN RT-PCR PADA PASIEN SUSPEK TUBERKULOSIS PARU DI UPTD PUSKESMAS MOJO KABUPATEN KEDIRI

PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN PEWARNAAN BAKTERI TAHAN ASAM DAN RT-PCR PADA PASIEN SUSPEK TUBERKULOSIS PARU DI UPTD PUSKESMAS MOJO KABUPATEN KEDIRI

MELYANA SUSANTI

Tuberkulosis (TB) paru adalah penyakit menular melalui udara yang disebabkan oleh bakteri M.tuberculosis dan merupakan penyakit mematikan. Metode deteksi yang masih banyak digunakan adalah pemeriksaan mikroskopis secara Zeihl Nellsen. Teknologi terbaru untuk mendeteksi bakteri M. tuberculosis adalah Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) semi kuantitatif yang menargetkan wilayah hotspot gen rpoB pada M. tuberculosis, yang terintegrasi dan secara otomatis mengolah sediaan dengan ekstraksi Deoxyribo Nucleic Acid (DNA). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil antara pemeriksaan bakteri tahan asam dengan pewarnaan Zeihl Nellsen dan RT-PCR pada suspek TB paru. Penelitian ini menggunakan desain observasi analitik dengan pendekatan Cross Sectional. 50 sampel sputum pasien suspek TB diperiksa secara mikroskopis dengan pewarnaan Zeihl Nellsen untuk mendeteksi adanya M. tuberculosis. Jumlah bakteri tahan asam dihitung berdasarkan skala IUATLD. Selain itu deteksi bakteri tahan asam juga dilakukan dengan RT-PCR dengan mesin GeneXpertMTB/RIF. Berdasarkan pengujian, diperoleh hasil pewarnaan bakteri tahan asam sebesar 7 sampel (14%) dan RT-PCR sebesar 19 Sampel (38%). Hasil dari kedua pemeriksaan tersebut diuji komparasi dengan Firshers Exact Test. Berdasarkan pengujian, diperoleh nilai 0,001 menunjukan nilai < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil pemeriksaan pewarnaan bakteri tahan asam dan RT-PCR pada suspek Tuberkulosis paru di UPTD Puskesmas Mojo Kabupaten Kediri.

Kata Kunci : M.tuberculosis, RT-PCR, Sputum, Zeihl Nellsen.

2020

702180007

D4 Teknologi Laboratorium Medis Alih Jenjang