HUBUNGAN KADAR HBA1C DENGAN JUMLAH LEUKOSIT PADA PENDERITA DIABETE MELLITUS DI RS BAPTIS KOTA KEDIRI

HUBUNGAN KADAR HBA1C DENGAN JUMLAH LEUKOSIT PADA PENDERITA DIABETE MELLITUS DI RS BAPTIS KOTA KEDIRI

MARISKA WEINUSSA

Diabetes melitus merupakan penyakit yang terjadi ketika pankreas tidak dapat menghasilkan hormon insulin yang cukup atau ketika tubuh tidak efektif menggunakan insulin yang dihasilkan. Seseorang dengan keadaan hiperglikemia atau dikatakan DM apabila pada pemeriksaan Gula Darah Puasa (GDP) didapatkan hasil ≥ 126 mg/dl, atau pasien dengan gejala klasik hiperglikemia dengan gula darah sewaktu ≥ 200 mg/dl. Keadaan hiperglikemia pada orang diabetes melitus dapat dideskripsikan dengan parameter pemeriksaan HbA1c. Keadaan hiperglikemi menyebabkan peningkatan sitokin proinflamasi yang akan merangsang produksinya jumlah sel leukosit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar HbA1c dengan jumlah leukosit pada penderita diabetes melitus di Rumah Sakit Baptis Kota Kediri. Desain dari penelitian ini adalah cross sectionl survey dengan variabel independen diabetes melitus, variabel dependen kadar HbA1c dan jumlah leukosit. Responden penelitian sebanyak 30 penderita dengan menggunakan metode pengambilan secara purposive sampling. Hasil uji statistika koefisien korelasi (r) sebesar 0,192, nilai p= (0,310) > alpha = 0,05 (5%), dengan demikian H0 diterima. Kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan adalah tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kadar HbA1c dengan jumlah leukosit pada penderita diabetes melitus di Rumah Sakit Baptis Kota Kediri.

Kata Kunci : Diabetes Melitus, HbA1c, Leukosit

2019

20115036

D4 Teknologi Laboratorium Medis

AK4/19/028