ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN DALAM STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) FARMASI DI UPT PUSKESMAS SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO

ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN DALAM STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) FARMASI DI UPT PUSKESMAS SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO

SUNARTI

Untuk mewujudkan tuntutan pasien dan masyarakat terkait dengan pelayanan farmasi yang bermutu berhubungan erat dengan kuantitas dan kualitas tenaga farmasi.Studi ini menganalisis beban kerja dan kebutuhan tenaga farmasi di instalasi farmasi Puskesmas Slahung .Metode Work sampling di gunakan untuk mengukur beban kerja sedangkan metode Workload Indikator Staffing Needs (WISN) di gunakan untuk mengukur kebutuhan tenaga berdasarkan beban kerja yang sesungguhnya . Work sampling di laksanakan pada Tahun 2018, dan hasilnya di gunakan sebagai pokok bahasan .Hasil studi ini menunjukan bahwa tenaga farmasi yang ada telah menggunakan waktu kerjanya dengan kegiatan produktif langsung. Dari kegiatan produktif waktu jam kerja perhari yang digunakan 420 menit dan jumlah hari non produktif pertahun 97 hari. Jumlah hari produktif perorang selama satu tahun adalah 112.560 menit. Untuk melayani resep sejumlah 10.762 resep dan waktu yang di gunakan 193.720 menit. Dari hasil perhitungan tenaga farmasi yang di butuhkan yg di butuhkan untuk melayani resep sejumlah 10.762 resep dengan waktu 193.720 .menit adalah 2 orang. Berdasarkan hasil work sampling tersebut, dengan WISN ternyata jumlah tenaga yang ada saat ini lebih kecil di bandingkan dengan kebutuhan tenaga untuk menyelesaikan tugas dan fungsi di Instalasi Farmasi Puskesmas Slahung Kabupaten Ponorogo

Kata kunci : Beban kerja tenaga farmasi, WISN

2019

70318129

D3 Farmasi RPL

FM3R/19/114