PROFIL PERESEPAN OBAT ASMA (SALBUTAMOL) DI UPF2 RAWAT JALAN RSAL Dr RAMELAN SURABAYA PERIODE OKTOBER-DESEMBER 2018
Dublin Core
Title
PROFIL PERESEPAN OBAT ASMA (SALBUTAMOL) DI UPF2 RAWAT JALAN RSAL Dr RAMELAN SURABAYA PERIODE OKTOBER-DESEMBER 2018
Creator
EUIS ROSNAENI
Description
Asma ini diambil dari kata yunani yang artinya terengah-engah dan berarti serangan pendek. (Price dan Wilson, 2006). Hal tersebut dinyatakan dalam survey The Global Initiative for Asthma (GINA), di temukan bahwa kasus asma diseluruh dunia mencapai 300 juta jiwa dan diprediksi pada tahun 2025 pasien asma bertambah menjadi 400 juta (GINA, 2005). WHO pun mendukung pernyataan tersebut dengan hasil penelitiannya yang memperkirakan bahwa 235 juta orang saat ini menderita asma dan diperkira kan akan mengalami penambahan 180.000 setiap tahunnya (WHO, 2013). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peresepan dan memberikan gambaran profil peresepan obat asma (salbutamol) berdasarkan pada resep yang ditulis dokter poli paru di RSAL Dr. Ramelan Surabaya pada periode Oktober-Desember 2018. Sebagai sarana evaluasi terhadap penggunaan salbutamol dalam pengobatan asma dan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kefarmasian. Penelitian bersifat dengan pengumpulan data secara retrospektif dengan melihat resep sesuai dengan criteria inklusi sampel, selanjutnya data dianalisa secarade skriptif. Pada peresepan obat salbutamol pada pasien asma sebanyak 105 lembar dengan obat Salbutamol nilai peresepan tertinggi pada usia 61-70 sebanyak 42 pasien (40%), jenis kelamin tertinggi pada pasien perempuan sebanyak 62 pasien (59%), dengan jenis terapi peresepan yang sering, yaitu jenis terapi tunggal dengan jumlah 63 resep (60%), dan peresepan dosis 1 mg yang sering diresepkan dengan frekuensi pemberian 3 x sehari 1 mg sebanyak 42 resep (40%). Gastritis yaitu peradangan pada dinding lambung terutama pada selaput lendir.Gastritis merupakan gangguan yang paling sering ditemui diklinik karena diagnosisnya hanya berdasarkan gejala klinis. Penyakit ini sering terjadi secara mendadak dan biasanya ditandai dengan rasa mual, muntah, nyeri, pusing, nafsu makan menurun, pendarahan, dan rasa lemah (Kurnia,Rahmi, 2011). Kejadian gastritis di Indonesia menurut WHO adalah 40,8%, di Indonesia cukup tinggi dengan prevalensi 274.396 dari 238.452.952 jiwa penduduk (Kurnia, 2011), tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peresepan dan gambaran profil peresepan obat gastritis (sukralfat) berdasarkan pada resep yang ada di UPF 2 Rawat Jalan RSAL Dr. Ramelan Surabaya pada periode Oktober-Desember 2018. Sebagai sarana evaluasi terhadap penggunaan sukralfat dalam pengobatan gastritis, meningkatkan kualitas pelayanan kefarmasian. Penelitian bersifat obsevasional dengan pengumpulan data secara retrospektif dengan melihat resep sesuai dengan Kriteria inklusi sampel, selanjutnya data dianalisa secara deskriptif. Pada penelitian ini penggunaan obat sukralfat pada pasien gastritis sebanyak 104 pasien,dengan karateristik pasien gastritis berdasarkan usia antara 20-41tahun sebanyak 53 pasien (50,96%), jenis kelamin tertinggi pada pasien perempuan sebanyak 74 pasien(71,15%). Peresepan/penggunaan obat gastritis berdasarkan jenis terapi yang sering digunakan terapi tunggal sebanyak 61 resep (58,65%), peresepan/penggunaan dengan dosis dan frekuensi yang tertinggi pada penelitian ini adalah sukralfat pada dosis 2000 mg, 82 pasien (78,85%) yaitu dengan pemberian2 x sehari 10 ml, sebanyak 58 resep (56%), dengan pemberian 1x sehari 20 ml (malam hari) 24 pasien 23,08%.
Kata Kunci: Asma, Salbutamol, peresepan
Kata Kunci: Asma, Salbutamol, peresepan
Date
2019
Skripsi - KTI Item Type Metadata
NIM
70318043
Program Studi
D3 Farmasi RPL
Kode Item
FM3R/19/037
Collection
Citation
EUIS ROSNAENI, “PROFIL PERESEPAN OBAT ASMA (SALBUTAMOL) DI UPF2 RAWAT JALAN RSAL Dr RAMELAN SURABAYA PERIODE OKTOBER-DESEMBER 2018,” Institut Ilmu Kesehatan BW Kediri, accessed November 29, 2024, https://oasis.iik.ac.id:9443/repo/items/show/7169.