UJI AKTIVITAS ANTELMINTIK KOMBINASI EKSTRAK ETANOL KUNYIT (Curcuma longa) DAN TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza) PADA CACING Fasciola gigantica

UJI AKTIVITAS ANTELMINTIK KOMBINASI EKSTRAK ETANOL KUNYIT (Curcuma longa) DAN TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza) PADA CACING Fasciola gigantica

ZUNIA ARIMATUR ROHMAH

Antelmintik adalah obat yang digunakan untuk memberantas atau mengurangi cacing dalam lumen usus atau jaringan tubuh. Kunyit (Curcuma longa) dan temulawak (Curcuma xanthorrhiza) termasuk ke dalam famili Zingiberaceae. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kombinasi ekstrak etanol kunyit dan temulawak memiliki aktivitas antelmintik pada cacing Fasciola gigantica dan memiliki efek yang lebih signifikan dibandingkan dengan dosis tunggal. Metode yang digunakan ekstraksi maserasi dengan pelarut etanol 96%, ekstrak yang didapat dilakukan skrinning fitokimia dan KLT (Kromatografi Lapis Tipis) dengan menggunakan pelarut klorofom : metanol. Uji aktivitas antelmintik menggunakan tujuh kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan terdiri dari kontrol +, kontrol -, kunyit 25 mg/ml, temulawak 25 mg/ml, kombinasi 1:3, 2:2, 3:1. Parameter uji dibagi menjadi 3 yaitu persentase kematian, indeks motilitas dan survival indeks. Hasil persentase mortalitas, indeks motilitas dan survival indeks didapatkan kematian cacing kontrol +, dan kombinasi 1:3, 2:2, 3:1 pada jam ke-4, kontrol – pada jam ke 7, kunyit pada jam ke 5 dan temulawak pada jam ke 6. Analisa data menggunakan uji normalitas Shapiro Wilk, dan uji homogenitas menggunakan uji levene, selanjutnya dianalisis menggunakan metode Kruskal wallis dan uji Mann Whitney.

2019

10115020

S1 Farmasi

FM1/19/127