UJI AKTIVITAS ANTELMINTIK EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb) PADA CACING HATI SAPI (Fasciola gigantica)

UJI AKTIVITAS ANTELMINTIK EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb) PADA CACING HATI SAPI (Fasciola gigantica)

SITI FATIMATUS SOLIKHAH

Temulawak (Curcuma Xanthorriza Roxb) merupakan tanaman dari famili zingiberaceae yang memiliki kandungan senyawa yang dapat berkhasiat sebagai antelmintik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak etanol rimpang temulawak memiliki aktivas sebagai antelmintik serta berapa konsentrasi efektif yang dapat digunakan sebagai antelmintik terhadap cacing fasciola gigantica. Penelitian ini dibagi menjadi lima kelompok. Kelompok kontrol positif (mebendazol), kontrol negatif (NaCl 0.9%), kelompok ekstrak 25 mg/ml, 50 mg/ml, 75 mg/ml. Parameter uji dibagi 3 yaitu perhitungan nilai SI (Survival Index), MI (Motility Index), dan % mortalitas. Hasil SI didapatkan kelangsungan hidup dengan waktu terpendek pada kontrol positif dan konsentrasi 75 mg/ml. Hasil MI didapatkan pergerakan cacing dengan waktu terpendek pada kontrol positif dan konsentrasi 75 mg/ml. Hasil % mortalitas didapatkan kematian cacing paling cepat yaitu pada kontrol positif dan konsentrasi 75 mg/ml. Analisa probit LC50 adalah 42,31 mg/ml, LT50 pada kontrol positif adalah 1 jam 39 menit 2 detik, LT50 pada konsentrasi 25 mg/ml adalah 2 jam 58 menit 3 detik, LT50 pada konsentrasi 50 mg/ml adalah 2 jam 33 menit 2 detik, LT50 pada konsentrasi 75 mg/ml adalah 1 jam 39 menit 2 detik. Analisis data menggunakan uji Kruskal Wallis dan dilanjut uji Mann Whitney. Kelompok konsentrasi yang efektif sebagai antelmintik adalah 25 mg/ml yang setara dengan kontrol positif (mebendazole 5 mg/ml). berdasarkan dari nilai survival, index, motility index, dan % mortalitas memiliki hasil yang tidak berbeda bermakna dengan kontrol positif yang di dapatkan dari analisa menggunakan SPSS.

2019

10115022

S1 Farmasi

FM1/19/096