FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIAGING NANOEMULSI DAN EMULSI MINYAK BIJI KELOR (Moringa oleifera Lam.) DENGAN SURFAKTAN PEG 400 DAN SPAN 80 SEBAGAI KOSMETIKA ANTIAGING.

Dublin Core

Title

FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIAGING NANOEMULSI DAN EMULSI MINYAK BIJI KELOR (Moringa oleifera Lam.) DENGAN SURFAKTAN PEG 400 DAN SPAN 80 SEBAGAI KOSMETIKA ANTIAGING.

Creator

NURHALIMAH

Description

Kulit dapat mengalami penuaan dini akibat faktor lingkungan tempat hidup, misalnya asap kendaraan bermotor, air yang tercemar polusi, juga radiasi sinar ultraviolet dari sinar matahari. Salah satu cara untuk mencegah terjadimya penuaan dini adalah dengan menggunakan kosmetika antiaging. Salah satu bahan alam yang dapat digunakan adalah minyak biji kelor. Minyak biji kelor mengandung banyak senyawa kimia salah satunya adalah asam oleat (omega 9) sebanyak 72%, asam oleat merupakan asam lemak tak jenuh yang dapat menangkal radikal bebas, dimana radikal bebas merupakan salah satu penyebab terjadinya penuaan dini. Sediaan nanoemulsi dan emulsi dipilih untuk formulasi kosmetik antiaging minyak biji kelor, alasan pemilihan sediaan nanoemulsi karena ukuran partikelnya yang sangat kecil sehingga diharapkan memberi efek lebih cepat dan maksimal, sedangkan emulsi digunakan sebagai pembanding besarnya aktivitas antiaging dari sediaan naoemulsi tersebut. Formulasi nanoemulsi/ formulasi 1 terdiri dari minyak biji kelor, PEG 400, Span 80, Etanol 96%, dan Aquadest. Formulasi emulsi/ formulasi 2 terdiri dari minyak biji kelor, PEG 400, Span 80 dan Aquadest. Aktivitas antiaging dilihat dari jumlah kolagen dan sel fibroblast dari kulit hewan coba. Hewan coba yang digunakan adalah mencit, dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kelompok perlakuan menggunakan nanoemulsi, emulsi, positif dan negatif. Hasil uji aktvitias antiaging dengan menggunakan metode pewarnaan masson thricrome menunjukkan hasil sel fibrolas masing-masing kelompok berturut-turut 26, 30, 36, 33. Hasil rata-rata jumlah kolagen berturut-turut 2, 2, 3, 3. Berdasar hasil uji Kruskal Wallis pada kolagen dan One Way Anova pada sel fibroblas nilai sig < dari 0,05 artinya terdapat perbedaan bermakna terhadap jumlah kolagen dan sel fibroblas pada kelompok sampel kulit mencit, dilanjutkan dengan uji Pos Hoc LSD dan mann whitney didapatkan nilai sig > 0,05 antara sampel perlakuan formulasi 1 dengan formulasi 2, artinya tidak terdapat perbedaan bermakna terhadap aktivitas antiaging dari formulasi 1 dan formulasi 2.

Date

2019

Skripsi - KTI Item Type Metadata

NIM

10115150

Program Studi

S1 Farmasi

Kode Item

FM1/19/068

Collection

Citation

NURHALIMAH, “FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIAGING NANOEMULSI DAN EMULSI MINYAK BIJI KELOR (Moringa oleifera Lam.) DENGAN SURFAKTAN PEG 400 DAN SPAN 80 SEBAGAI KOSMETIKA ANTIAGING.,” Institut Ilmu Kesehatan BW Kediri, accessed November 29, 2024, https://oasis.iik.ac.id:9443/repo/items/show/5799.