ANALISIS PERENCANAAN OBAT BPJS DENGAN METODE KOMBINASI KONSUMSI DAN EPIDEMIOLOGI DI INSTALASI FARMASI RSUD R.A BASOENI MOJOKERTO PERIODE JANUARI SAMPAI DESEMBER 2016

ANALISIS PERENCANAAN OBAT BPJS DENGAN METODE KOMBINASI KONSUMSI DAN EPIDEMIOLOGI DI INSTALASI FARMASI RSUD R.A BASOENI MOJOKERTO PERIODE JANUARI SAMPAI DESEMBER 2016

DENI ARISTA

Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan Rumah Sakit. Pelayanan kefarmasian bertugas mengolah perbekalan rumah sakit, salah satunya adalah membuat perencanaan kebutuhan obat. Salah satu metode perencanaan obat adalah dengan metode kombinasi antara metode konsumsi dan epidemiologi. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisis perencanaan obat BPJS dengan metode kombinasi konsumsi dan epidemiologi di instalasi farmasi RSUD R.A Basoeni Mojokerto periode Januari sampai Desember 2016. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non-eksperimental (observasional) yang dilakukan secara retrospektif. Penelitian dilakukan dengan menghitung standar pengobatan, kebutuhan rata-rata waktu (bulan), waktu tunggu, stok pengaman, stok akhir/ sisa stok, lama kebutuhan (bulan/tahun), dan menghitung total perencanaan untuk pengadaan obat tahun berikutnya. Hasil penelitian disebutkan tentang 10 penyakit teratas pasien BPJS rawat inap di RSUD R.A Basoeni yaitu diabetes mellitus, gastroenteritis, stroke, infeksi saluran kemih, hipertensi, dispepsia, tuberculosis, dengue hemorrhagic fever, postdate, dan cedera otak ringan. Penentuan kebutuhan rencanan pengadaan obat menggunakan metode kombinasi konsumsi dan epidemiologi yaitu dilihat pada10 besar pola penyakit yang ada kemudian di sesuaikan dengan buku panduan praktek klinis dan clinical pathway RSUD R.A Basoeni. Sehingga didapatkan jumlah dan jenis obat yang akan dilakukan perhitungan kebutuhan tahun berikutnya yaitu total 924.765 obat dengan rata-rata 33.027,32 untuk tahun 2017.

2019

10114025

S1 Farmasi

FM1/19/014