PENETAPAN KADAR NIPAGIN DAN NIPASOL PADA SEDIAAN LIPSTIK YANG BEREDAR DI PASARAN KOTA KEDIRI

PENETAPAN KADAR NIPAGIN DAN NIPASOL PADA SEDIAAN LIPSTIK YANG BEREDAR DI PASARAN KOTA KEDIRI

DWI NUR WINARNI

Lipstik merupakan salah satu bentuk kosmetik riasan (dekoratif) yang digunakan sebagai pewarna bibir dimana sangat diminati oleh masyarakat terutama kalangan wanita. Lipstik juga digunakan untuk melembabkan bibir yang dapat kering akibat dari cuaca yang kering ataupun dingin. Lipstik terdiri dari dua bahan yaitu bahan aktif dan bahan tambahan. Salah satu bahan tambahan yang terkandung dalam kosmetik adalah pengawet. Pengawet merupakan bahan tambahan yang biasanya digunakan dalam sediaan kosmetik yang berfungsi mencegah atau menghambat pertumbuhan mikroba serta melindungi kosmetik dari kerusakan. Bahan pengawet yang biasanya digunakan dalam lipstik adalah metil paraben (nipagin) dan propil paraben (nipasol) dimana pengawet tersebut diperbolehkan dengan kadar maksimal 0,4% untuk penggunaan tunggal dan 0,8% untuk campuran. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi nipagin dan nipasol dengan KLT, menetapkan kadarnya secara Spektrofotometri UV. Metode ini diawali dengan menggunakan kromatografi lapis tipis untuk uji kualitatif yang dilanjutkan uji kuantitatif secara spektrofotometri UV. Hasil Uji Kualitatif menunjukkan nilai Rf nipagin dan nipasol dalam sampel lipstik merk “X”adalah 0,05 dan 0,01. Hasil uji kuantitatif didapatkan kadar nipagin dan nipasol dalam sampel lipstik merk “X” adalah 0,45%. Hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa sampel lipstik merk “X” diduga mengandung nipagin dan nipasol serta kadar pengawet nipagin dan nipasol memenuhi persyaratan kadar penggunaan pengawet yang telah ditentukan oleh Peraturan BPOM yaitu sebesar 0,4% dalam bentuk tunggal dan 0,8% dalam bentuk campuran.
Kata kunci : Lipstik, Nipagin, Nipasol, Spektrofotometri UV

2019

30216004

D3 Analis Farmasi & Makanan

AM3/19/005