PERBEDAAN JUMLAH SEL OSTEOKLAS PADA TULANG ALVEOLAR SOKET POST EKSTRAKSI GIGI DENGAN PENAMBAHAN BONE GRAFT ALLOPLAST DAN XENOGRAFT PADA TIKUS WISTAR JANTAN (Rattus norvegicus)

Dublin Core

Title

PERBEDAAN JUMLAH SEL OSTEOKLAS PADA TULANG ALVEOLAR SOKET POST EKSTRAKSI GIGI DENGAN PENAMBAHAN BONE GRAFT ALLOPLAST DAN XENOGRAFT PADA TIKUS WISTAR JANTAN (Rattus norvegicus)

Creator

FITRIANA HANDARWATI

Description

Latar belakang : Pencabutan gigi ideal adalah pencabutan sebuah gigi atau akar gigi tanpa menimbulkan rasa sakit dengan trauma sekecil mungkin pada jaringan penyangga, sehingga luka bekas pencabutan gigi akan sembuh normal dan tidak menimbulkan komplikasi. Proses penyembuhan tulang melalui tiga tahap yaitu fase inflamasi, proliferasi dan remodelling. Siklus remodelling dimulai oleh osteoklas yang timbul pada permukaan tulang yang sebelumnya inaktif dan mengabsorbsi jaringan tulang dan melepaskan enzim-enzim proteolitik yang mengakibatkan terbentuknya rongga mikroskopik (lacuna howship). Untuk mempertahankan dimensi ridge alveolar setelah pencabutan dilakukan suatu prosedur yang disebut socket preservative yang berfungsi meminimalkan terjadinya resorbsi ridge alveolar, salah satu prosedur yang dgnakan yaitu bone graft. Bone graft terbagi menjadi empat jenis autograft, allograft, alloplast, dan xenograft. Kelebihan utama alloplast yaitu banyak tersedia dari bahan-bahan alami, tidak ada resiko penularan penyakit dan antigenesitas sangat rendah. Kelebuhan xenograft yaitu bahan graft alternatif dari jenis allograft, osteokonduktif tinggi, mudah didapat, memiliki sifat mekanik yang baik dan biaya rendah. Tujuan : Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan jumlah sel soteoklas dengan penambhan bone graft alloplast dan xenograft pada tulang alveolar soket post ekstraksi gigi. Metode : Jenis penelitian eksperimental laboratoris dengan rancangn post test only control group. Sampel penelitian menggunakan tikus wistar jantan 21 ekor yang dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok 1 perlakuan pemberian alloplast, kelompok 2 perlakuan pemberian xenograft, dan kelompok 3 tanpa perlakuan. Pengamatan jumlan sel osteoklas dilakukan pada hari ke-3, ke-7 dan ke-4. Data analisis mengunkan One-Way Anova dan dilanjutkan uji LSD. Hasil : Uji One-Way Anova menghasilkan angka sig. 0.031 (p<0,05) memperlihatkan bahwa secara keseluruhan terdapat perbedaan yang bermakna. Hasil uji LSD terdapat perbedaan bermakna antar kelompok penelitian. Kesimpulan : Pemberian bahan bone graft jenis allolast dan xenograft menunjukkan perbedaan jumlah sel osteoklas pada tikus wistar jantan post ekstraksi gigi.

Kata Kuci : Sel Osteoklas, Alloplast dan Xenograft.

Date

2019

Skripsi - KTI Item Type Metadata

NIM

10615018

Program Studi

S1 Kedokteran Gigi

Collection

Citation

FITRIANA HANDARWATI, “PERBEDAAN JUMLAH SEL OSTEOKLAS PADA TULANG ALVEOLAR SOKET POST EKSTRAKSI GIGI DENGAN PENAMBAHAN BONE GRAFT ALLOPLAST DAN XENOGRAFT PADA TIKUS WISTAR JANTAN (Rattus norvegicus),” Institut Ilmu Kesehatan BW Kediri, accessed May 2, 2024, https://oasis.iik.ac.id:9443/repo/items/show/5714.