PERBEDAAN KEKERASAN PERMUKAAN RESIN KOMPOSIT KONVENSIONAL DAN NANOHYBRID TERHADAP RENDAMAN PERASAN BUAH JERUK NIPIS (Citrus Aurantifolia) (Penelitian Eksperimental Laboratoris)

PERBEDAAN KEKERASAN PERMUKAAN RESIN KOMPOSIT KONVENSIONAL DAN NANOHYBRID TERHADAP RENDAMAN PERASAN BUAH JERUK NIPIS (Citrus Aurantifolia) (Penelitian Eksperimental Laboratoris)

LUTPI HIDAYAT

Latar belakang: Resin komposit merupakan bahan restorasi yang banyak digunakan pada praktek kedokteran gigi. Berdasarkan jenis bahan pengisi, terdapat lima jenis resin komposit yaitu resin komposit konvensional, macrofilled, microfilled, nanohybrid, dan partikel kecil. Jenis resin komposit yang paling sering digunakan adalah resin komposit konvensional dan nanohybrid, karena keunggulan sifat yang dimiliki. Salah satu sifat mekanis resin komposit adalah kekerasan permukaan. Kekerasan permukaan merupakan suatu alat ukur bahan restorasi yang digunakan untuk mengetahui daya tahan terhadap keausan, karena dapat berpengaruh terhadap gesekan mekanik. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kekerasan permukaan komposit, salah satunya adalah pH makanan atau minuman yang dikonsumsi. seperti perasan buah jeruk nipis. Kandungan asam sitrat dalam jeruk nipis memiliki pH asam 2,48-2,5. Apabila makanan atau minuman yang dikonsumsi mengandung asam maka resin komposit dapat mengalami degradasi matriks sehingga berpengaruh terhadap kekerasan permukaan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kekerasan permukaan resin komposit konvensional dan nanohybrid terhadap rendaman perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia). Metode: Penelitian berjenis eksperimental laboratories dengan rancangan true experimental pretest and posttest control group. Kelompok perlakuan terdiri dari resin komposit konvensional dan resin komposit nanohybrid, yang masing-masing direndam dalam perasan buah jeruk nipis selama 30 menit, 60 menit, dan 120 menit. Tiap kelompok terdiri dari 4 replikasi. Pengukuran kekerasan permukaan resin komposit dilakukan dengan alat Micro Vickers Hardness Tester, dan dicatat dalam satuan Vickers Hardness Number (VHN). Uji hipotesis menggunakan repeated Anova dan uji lanjutan HSD Tukey, dengan taraf signifikansi sebesar 0,05 (p= 0,05). Hasil: Uji repeated Anova menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05), sehingga hipotesis penelitian diterima. Kesimpulan: terdapat perbedaan kekerasan permukaan resin komposit konvensional dan nanohybrid terhadap rendaman perasan jeruk nipis (citrus aurantifolia).

Kata Kunci: Resin komposit konvensional, nanohybrid, kekerasan permukaan, Citrus aurantifolia

2019

10614110

S1 Kedokteran Gigi