HUBUNGAN USIA, JENIS KELAMIN, INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DAN FREKUENSI KONSUMSI SUMBER SERAT DENGAN KADAR GULA DARAH MASYARAKAT DI DESA SUKOREJO KECAMATAN NGASEM KABUPATEN KEDIRI

Dublin Core

Title

HUBUNGAN USIA, JENIS KELAMIN, INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DAN FREKUENSI KONSUMSI SUMBER SERAT DENGAN KADAR GULA DARAH MASYARAKAT DI DESA SUKOREJO KECAMATAN NGASEM KABUPATEN KEDIRI

Creator

ARDHIA FINALIA RAHMAN

Description

WHO memprediksi kenaikan jumlah pengidap diabetes melitus (DM) di Indonesia dari 8,43 juta jiwa pada tahun 2000 menjadi 21,257 juta jiwa pada tahun 2030. Prevalensi kunjungan penderita diabetes melitus (DM) dari 12 desa yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Ngasem selama 3 bulan terakhir adalah tertinggi di Desa Sukorejo dengan total kunjungan berjumlah 42 orang kunjungan dengan persentase 17%. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh (IMT) dan frekuensi konsumsi sumber serat dengan kadar gula darah masyarakat di Desa Sukorejo Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri. Desain Penelitian yang digunakan adalah cross sectional dan teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling dengan memakai kriteria inklusi yang di tetapkan oleh peneliti yaitu Berusia ≥15 tahun. Jumlah sampel dalam penelitian ini ada 99 responden. Analisa data menggunakan uji Chi square. Adapun variabel yang diteliti antara lain: Usia, Jenis Kelamin, Indeks Massa Tubuh (IMT), Frekuensi konsumsi sumber serat, dengan kadar gula darah. Hasil penelitian menunjukan karakteristik responden sebagian besar berusia 36 tahun keatas (50,5%), berjenis kelamin perempuan (60,6%), IMT normal (65,7%), dan frekuensi konsumsi sumber serat jarang yaitu <3 kali/minggu (51,5%). Hasil analisis hubungan usia dengan kadar gula darah menunjukkan sebagian besar sampel berusia 15-35 tahun memiliki kadar gula darah yang normal (69,4%) (p-value=0,002), dan berdasarkan jenis kelamin sebagian besar sampel yaitu perempuan mempunyai kadar gula darah yang normal (51,7%) (p-value=0,999), Analisis IMT dengan kadar gula darah sebagian besar memiliki IMT yang normal dengan kadar gula darah normal (61,5%) (p-value=0,025) dan frekuensi konsumsi sumber serat >3 kali/minggu (sering) memiliki kadar gula darah yang normal (p-value=0,004). Berdasarkan hasil analisis terdapat hubungan antara usia, IMT dan frekuensi konsumsi sumber serat dengan kadar gula darah dan tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan kadar gula darah. Untuk Puskesmas Ngasem sebaiknya masyarakat di himbau agar rutin melakukan pengecekan kadar gula darah, terutama kadar gula darah puasa agar hasil yang didapatkan lebih akurat.

Kata Kunci : Usia, IMT, Serat, Kadar Gula Darah

Date

2019

Skripsi - KTI Item Type Metadata

NIM

10315027

Program Studi

S1 Kesehatan Masyarakat

Kode Item

KM1/19/009

Collection

Citation

ARDHIA FINALIA RAHMAN, “HUBUNGAN USIA, JENIS KELAMIN, INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DAN FREKUENSI KONSUMSI SUMBER SERAT DENGAN KADAR GULA DARAH MASYARAKAT DI DESA SUKOREJO KECAMATAN NGASEM KABUPATEN KEDIRI,” Institut Ilmu Kesehatan BW Kediri, accessed May 16, 2024, https://oasis.iik.ac.id:9443/repo/items/show/5651.