PERBEDAAN Ph SALIVA ANTARA PEROKOK DAN NON PEROKOK PADA PRIA USIA 20-34 TAHUN DI BANDAR LOR KEDIRI

PERBEDAAN Ph SALIVA ANTARA PEROKOK DAN NON PEROKOK PADA PRIA USIA 20-34 TAHUN DI BANDAR LOR KEDIRI

ABIGAEL RANDE

Latar Belakang: Merokok dapat mempengaruhi fisiologis dari rongga mulut. Sebuah penelitian menyatakan bahwa merokok dapat menyebabkan pH saliva menjadi lebih asam. Dalam jangka waktu yang lama, permasalahan yang disebabkan oleh merokok dapat menjadi lebih serius, hal tersebut akan menyebabkan perubahan reseptor indra perasa, berkurangnya sensitivitas dan lama-kelamaan akan menyebabkan supresi pada refleks saliva. Orang dengan kebiasaan merokok mengalami perubahan nilai derajat keasaman (pH) saliva.. Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan pH saliva antara perokok dan non perokok. Metode: Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode analitik observasional dengan rancangan penelitian cross sectional. Sampel yang digunakan adalah pria yang digolongkan kedalam perokok dan non-perokok usia 20-34 tahun. Sampel untuk masing-masing kelompok terdiri dari 44 orang. Sampel diambil dengan metode Simple random sampling. Perbedaan pH saliva perokok dan bukan perokok dianalisis dengan uji Kolmogorov-Smirnov sebagai uji alternatif dari Uji Mann-Whitney. Hasil: Hasil penelitian menyatakan terdapat perbedaan yang signifikan perbedaan pH saliva antara perokok dan bukan perokok pada pria usia 20-34 tahun di Bandar Lor Kediri. Hasil uji Kolmogorov-Smirnov menunjukan perbedaan yang signifikan 0,000 (p<0,05). Kesimpulan: Kebiasaan merokok dapat mempengaruhi nilai dari pH saliva, bahwa pH saliva Perokok lebih rendah dibandingkan non perokok pada pria usia 20-34 tahun di Bandar Lor Kediri.

Kata Kunci: pH Saliva, Perokok, Bukan Perokok

2018

10614055

S1 Kedokteran Gigi

KG1/18/097