TINJAUAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS PENYAKIT MORBUS HANSEN BERDASARKAN SISTEM KODEFIKASI ICD-10 DI RUMAH SAKIT KUSTA KEDIRI TAHUN 2016

TINJAUAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS PENYAKIT MORBUS HANSEN BERDASARKAN SISTEM KODEFIKASI ICD-10 DI RUMAH SAKIT KUSTA KEDIRI TAHUN 2016

RIZKA OKTAVANIA

Suatu data harus memenuhi 10 ciri data yang berkualitas, yaitu salah satunya akurat. artinya data menggunakan nilai yang benar dan valid. Berdasarkan hasil survei awal peneliti di Rumah Sakit Kusta Kediri, dari 10 berkas rekam medis ditemukan 60% kode diagnosis penyakit yang tidak akurat. Metode penelitian ini adalah survei deskriptif dengan observasi dan pendekatan retrospective study. Populasi dari penelitian ini berjumlah 188 berkas rekam medis dengan sampel 50 berkas, yang diambil menggunakan teknik sampling quota sampling. Kegiatan pengkodingan di Rumah Sakit Kusta Kediri telah diatur dalam kebijakan berdasarkan Surat Keputusan Kepala UPT RSK Kusta Kediri, Nomor : No.445/73.1/101.15/2015, mengenai kebijakan pelayanan rekam medis dan Standar Operasional Prosedur berdasarkan Keputusan Kepala UPT Rumah Sakit Kusta Kediri Nomor : 445/045.7 – TU/101.15/2011, tentang pemberlakuan standar operasional prosedur (SOP) unit rekam medis UPT Rumah Sakit Kusta Kediri, dengan nomor dokumen 445/022-TU/101.15/2011. Pelaksanaan kegiatan pengkodingan di Rumah Sakit Kusta Kediri oleh petugas coder telah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dalam kebijakan dan Standar Operasional Rumah Sakit. Tingkat keakuratan kode diagnosis penyakit Morbus Hansen di Rumah Sakit Kusta Kediri adalah 30 berkas rekam medis atau 60% akurat dan 20 berkas rekam medis atau 40% yang belum akurat. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat keakuratan kode diagnosis penyakit Morbus Hansen masih belum memuaskan. Ketidakakuratan ini disebabkan oleh adanya perbedaan klasifikasi yang digunakan untuk menegakkan diagnosis penyakit Morbus Hansen dan untuk menegakkan kode diagnosis penyakitnya.
Kata Kunci : Keakuratan, Kode Diagnosis, Penyakit Morbus Hansen, ICD-10

2017

30514058

D3 Rekam Medis & Informasi Kesehatan

RM3/17/018