IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENURUNAN STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PLANDAAN KABUPATEN JOMBANG

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENURUNAN STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PLANDAAN KABUPATEN JOMBANG

IRENE SABINA

Prevalensi Kejadian Stunting di Indonesia menurut survei SSGI tahun 2022 masih tinggi yakni 21,6%. Provinsi Jawa Timur 19,2%. Sedangkan dalam RPJMN Indonoesia angka stunting harus <14%. Di Kabupaten Jombang terdapat dua desa yang menjadi lokus stunting yakni pada Desa Puri Semanding dan Desa Tondowulan. Pemerintah Kabupaten Jombang telah membuat kebijakan dalam Peraturan Bupati Nomor 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi di Kabupaten Jombang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi kebijakan Peraturan Bupati Nomor 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi di Kabupaten Jombang dengan menggunakan teori George C. Edward III (1980). Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui wawancara terstruktur dengan informan kunci yaitu kepala pusksesmas, gizi dan kesehatan masyarakat serta informan utama yaitu bidan desa, kader, ibu balita stunting. Hasil penelitian aspek komunikasi terdapat kendala karena kurang pemahaman pada penerima program terkait rogram stunting. Aspek sumber daya baik dari segi manusia maupun fasilitas dalam kondisi yang baik dan layak. Pada aspek disposisi sikap pelaksana baik dan tidak adanya unsur paksaan, akan tetapi tidak adanya reward yang diberikan kepada pelaksana. Pada aspek struktur birokrasi terdapat SOP akan tetapi hanya dipegang oleh pihak puskesmas dan adanya kerjasama lintas sektoral. Kesimpulan dari penelitian ini adalah implementasi sudah baik, yang masih mengalami hambatan dari faktor komunikasi dan struktur birokrasi. Saran yang diberikan rutin melakukan kegiatan sosialisasi.

2024

10320026

S1 Kesehatan Masyarakat

KM1/24/026