IDENTIFIKASI ANGKA KUMAN LANTAI RUANG RAWAT INAP PASIEN DENGAN MENGGUNAKAN ECO-ENZYME

IDENTIFIKASI ANGKA KUMAN LANTAI RUANG RAWAT INAP PASIEN DENGAN MENGGUNAKAN ECO-ENZYME

AFAN PRIMAWAN

Latar belakang: Lantai Rumah Sakit dapat menjadi salah satu media yang potensial dalam penyebaran kuman dalam suatu ruangan jika tidak dibersihkan secara rutin. Kebiasaan mengepel lantai menggunakan desinfektan atau detergen sering menyebabkan efek toksik pada manusia, karena bahan pembuatannya mengandung unsur zat kimia. Maka dari itu, salah satu solusi yang telah dikembangkan untuk membersihkan lantai dengan lebih ramah lingkungan adalah penggunaan Eco-enzyme. Bahan yang dapat digunakan dalam pembuatan Ecoenzyme ialah sampah organik yang di hasilkan sehari-hari Tujuan penelitian: Untuk mengetahui jumlah angka kuman pada lantai ruang rawat inap pasien di Rumah Sakit Baptis Kediri sebelum dan setelah melalui proses pembersihan lantai menggunakan Eco-enzyme dan menguji efektivitas Eco-enzyme. Metode penelitian: Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2024 menggunakan metode quasi eksperimen design, dengan maksud untuk mengukur jumlah angka kuman sebelum dan setelah melalui proses pembersihan lantai menggunakan Eco-enzyme Hasil: pH Eco-enzyme setelah 3 bulan yaitu 3,8 dengan suhu 27,6°C, rata-rata jumlah kuman lantai sebelum pemberian Eco-enzyme yaitu 45 CFU/cm2 , sedangkan rata-rata angka kuman lantai setelah pemberian Eco-enzyme 10-1 yaitu sebesar 14,5 CFU/cm2 dan 10-2 yaitu sebesar 4,5 CFU/cm2 dengan persentase penurunan tertinggi 95%, pengukuran suhu rata-rata pada kedua ruang rawat inap sebesar 27,4˚C dan intensitas pecahayaan rata-rata di kedua ruangan adalah 434,92 Lux dan 170,92 Lux. Kesimpulan dan saran: Jumlah angka kuman lantai ruang rawat inap pasien sebelum pemberian Eco-enzyme tidak memenuhi syarat, namun setelah diberikan Eco-enzyme terdapat penurunan angka kuman dengan persentase penurunan tertinggi 96%, sehingga diharapkan untuk pemelitian selanjutnya bisa meneliti lebih dalam lagi terkait Eco-enzyme dari limbah kulit buah dan sayur sebagai penghambat bakteri ataupun fungi.

2024

10320002

S1 Kesehatan Masyarakat

KM1/24/003