IDENTIFIKASI SENYAWA FLAVONOID DENGAN PERBANDINGAN METODE EKSTRAKSI MASERASI DAN SOKHLETASI TERHADAP RENDEMEN EKSTRAK DAUN PEPAYA JEPANG (Cnidoscolus aconitifolius Mill)

IDENTIFIKASI SENYAWA FLAVONOID DENGAN PERBANDINGAN METODE EKSTRAKSI MASERASI DAN SOKHLETASI TERHADAP RENDEMEN EKSTRAK DAUN PEPAYA JEPANG (Cnidoscolus aconitifolius Mill)

ALIFVIA WINDITIAS LEGOWO

Daun pepaya jepang (Cnidoscolus aconitifolius Mill.) merupakan bagian tanaman yang mengandung berbagai senyawa metabolit sekunder untuk pengobatan segala penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan rendemen ekstrak daun pepaya jepang, mengidentifikasi kandungan metabolit sekunder, dan identifikasi senyawa flavonoid dengan kromatografi lapis tipis (KLT). Metode penelitian ini menggunakan pelarut etanol 70%. Simplisia daun diekstraksi dengan cara maserasi dan sokhletasi. Skrining fitokimia dan analisis senyawa flavonoid dengan kromatografi lapis tipis dilakukan pada kedua ekstrak daun pepaya jepang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode sokhletasi menghasilkan rendemen yang lebih tinggi yaitu 21,889% dan maserasi 20,138%. Rendemen ekstrak dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti metode ekstraksi, waktu ekstraksi, dan jenis pelarut. Skrining fitokimia dari kedua metode ekstraksi, daun pepaya jepang mengandung alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, fenolik, dan terpenoid. Identifikasi senyawa flavonoid dipertegas dengan kromatografi lapis tipis (KLT) menggunakan fase gerak n-butanol : asam asetat : air (4:1:5) dengan pembanding kuersetin. Kedua sampel tidak teridentifikasi adanya senyawa kuersetin tetapi positif mengandung senyawa flavonoid yang ditunjukkan dengan kemiripan nilai Rf.

2023

10119013

S1 Farmasi

FM1/23/131