STUDI PENGGUNAAN OBAT ANTIKOAGULAN PADA PASIEN COVID 19 DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD GAMBIRAN PERIODE JANUARI-DESEMBER 2021

STUDI PENGGUNAAN OBAT ANTIKOAGULAN PADA PASIEN COVID 19 DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD GAMBIRAN PERIODE JANUARI-DESEMBER 2021

YULIA CAESAR AYU SIWI

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan yang dapat menular pada manusia dan disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Hiperkoagulopati merupakan manifestasi yang dapat terjadi pada pasien COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola penggunaan dan efektivitas dari terapi antikoagulan pada pasien terkonfirmasi COVID-19 yang menjalani perawatan di bangsal isolasi RSUD Gambiran pada periode Januari - Desember 2021. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik yang bersifat retrospektif dengan desain rancangan studi belah lintang dengan total sampel sebanyak 95 pasien. Berdasarkan hasil penelitian, antikoagulan yang paling banyak digunakan adalah Heparin (74,74%), dengan dosis yang sering diberikan atau diresepkan untuk pasien adalah 2 x 5000 iu (36,62%). Rute yang dipilih untuk pemberian ketiga jenis antikoagulan adalah secara subcutan (100%) dengan lama pemberian yang paling banyak terjadi adalah 4-6 hari (49,47%). Rata-rata penurunan d-dimer setelah pemberian antikoagulan pada kelompok pasien dengan heparin adalah 1.411 µg/1, pada kelompok pasien dengan enoxaparin sebesar 2.607 µg/l, sedangkan pada kelompok pasien dengan fondaparinux sebesar 2.855 µg/l. Berdasarkan output statistic, data d-dimer pre dan post pemberian antikoagulan pada ketiga kelompok menunjukkan bahwa menunjukkan ada perbedaan bermakna (P<0,05).

2023

10119204

S1 Farmasi

FM1/23/127