POLA PENGGUNAAN OBAT DAN IDENTIFIKASI POTENTIALLY INNAPROPRIATE MEDICATION (PIM) PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 GERIATRI DI RUANG RAWAT INAP RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI
Dublin Core
Title
POLA PENGGUNAAN OBAT DAN IDENTIFIKASI POTENTIALLY INNAPROPRIATE MEDICATION (PIM) PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 GERIATRI DI RUANG RAWAT INAP RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI
Creator
ERAWATI
Description
Diabetes mellitus tipe 2 merupakan penyakit gangguan metabolik yang ditandai oleh kenaikan gula darah akibat penurunan sekresi insulin oleh sel beta pancreas dan atau gangguan fungsi insulin (resistensi insulin). Sebagian besar penyakit diabetes mellitus diderita oleh pasien kelompok geriatric yang merupakan kelompok pasien berusia 60 tahun keatas yang rentan terhadap berbagai penyakit, sehingga berpotensi menerima pola pengobatan polifarmasi dan berpotensi terjadi penggunaan obat yang tidak tepat. Penggunaan obat yang tidak tepat pada pasien geriatric dapat menyebabkan peningkatan terjadinya efek samping dan interaksi obat yang merugikan pada pasien geriatric. Potensi obat tidak tepat dapat diidentifikasi dengan suatu daftar yaitu Beers Criteria 2022, daftar ini dapat mengukur ketidaksesuaian penggunaan obat yang sebaiknya dihindari maupun yang dapat digunakan dengan perhatian khusus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan obat diabetes mellitus tipe 2 dan identifikasi Potentially Innapropriate Medications (PIMs) berdasarkan Beers Criteria 2022 pada pasien diabetes mellitus tipe 2 geriatri di ruang rawat inap RSUD Gambiran kota Kediri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang bersifat retrospektif dengan mengambil data rekam medis sebanyak 138 pasien geriatri yang menderita diabetes mellitus tipe 2 secara total sampling. Data kemudian diidentifikasi menggunakan Beers Criteria 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola penggunaan obat didapatkan terapi yang paling banyak digunakan adalah dengan monoterapi insulin aspart sebanyak 65 pasien (47,10%). Jenis insulin yang paling banyak digunakan insulin aspart oleh 77 pasien (47,53%) dan antidiabetik oral yang banyak digunakan adalah metformin sebanyak 19 pasien (11,73%). Pasien yang mengalami PIM sebanyak 87 pasien (63,04%) dan sebanyak 51 pasien (36,96%) tidak mengalami PIM .PIM terjadi pada penggunaan obat yang termasuk dalam kategori 1 (cilostazol, natrium diklofenak), kategori 2 (furosemide, spironolakton,hidrochlortiazida), kategori 3 (candesartan, captopril,gabapentin, irbesartan, lisinopril, valsartan, warfarin), kategori 4 (enoxaparin,gabapentin), kategori 5 (amiodaron,digoksin,sulfonylurea,insulin
Date
2023
Skripsi - KTI Item Type Metadata
NIM
70621002
Program Studi
S1 Farmasi
Kode Item
FM1/23/066
Collection
Citation
ERAWATI , “POLA PENGGUNAAN OBAT DAN IDENTIFIKASI POTENTIALLY INNAPROPRIATE MEDICATION (PIM) PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 GERIATRI DI RUANG RAWAT INAP RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI ,” Institut Ilmu Kesehatan BW Kediri, accessed March 14, 2025, https://oasis.iik.ac.id:9443/repo/items/show/11841.