STUDI PENGGUNAAN TERAPI ANTIBIOTIK SEFALOSPORIN PADA PASIEN PNEUMONIA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI

STUDI PENGGUNAAN TERAPI ANTIBIOTIK SEFALOSPORIN PADA PASIEN PNEUMONIA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI

ALIFIA INDAH PRESWARI

Pneumonia adalah suatu infeksi parenkim paru akibat sejumlah bakteri, virus, dan jamur menyebabkan peradangan parenkim paru (alveolitis). Sefalosporin adalah antibiotik penghambat enzim B-laktamase memiliki spektrum aktivitas baik terhadap bakteri gram positif dan memiliki cakupan gram negatif yang lebih luas serta aktif melawan S. Pneumonia. Penelitian ini bertujuan menganalisis penggunaan antibiotik sefalosporin pada pasien pneumonia berdasarkan nama antibiotik, rute pemberian, dan efektivitas terapi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Observasional Analitik dan pengambilan data dilakukan secara retrospektif dengan menggunakan purposive sampling periode Agustus 2021- Agustus 2022. Hasil penelitian diketahui sampel sebanyak 97 pasien dewasa diagnosis pneumonia yang menjalani rawat inap dan mendapat antibiotik sefalosporin di RSUD Gambiran Kota Kediri. Penderita pneumonia paling banyak adalah umur 56-65 tahun 32%, berjenis kelamin laki-laki 58% dan perempuan 42%. Antibiotik tunggal seftriakson dosis 2 x 1 gram paling sering digunakan oleh pasien sebesar 67,4%. Sedangkan antibiotik kombinasi seftriakson dosis 2 x 1 gram (iv) + levofloksasin 1 x 750 mg (iv) sebesar 50%. Pada efektivitas terapi antibiotik sefalosporin efektif menurunkan suhu badan sig.(p=0,000) dan kadar leukosit/WBC sig.(p=0,000) pada pasien pneumonia dewasa.

2023

10119012

S1 Farmasi

FM1/23/061