UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN SINTRONG (Crassocephalum crepidioides) TERHADAP MENCIT BETINA (Mus Musculus)

UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN SINTRONG (Crassocephalum crepidioides) TERHADAP MENCIT BETINA (Mus Musculus)

NI PUTU AYU BATARI LEGINA

Sintrong (Crassocephalum crepidioides) merupakan tumbuhan anggota suku Asteracae yang memberikan manfaat bagi manusia. Daun Sintrong mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, tanin, steroid yang dapat digunakan sebagai obat gangguan perut, sakit kepala, dan lain-lain. Tujuan dari penelitian ini untuk dijadikan informasi tentang manfaat dan toksisitas akut ekstrak daun sintrong pada mencit dengan penentuan LD50. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Kemudian di uji skrining fitokimia ekstrak daun sintrong dan dilakukan uji bebas etanol. Uji toksisitas akut ekstrak etanol daun sintrong ditentukan secara in vivo pada mencit betina (Mus musculus). Hewan uji 25 ekor mencit betina dengan berat badan 20 gram yang dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok kontrol negatif diberikan CMC Na 0,5% kelompok 1, 2, 3, dan 4 diberikan ekstrak etanol daun sintrong dengan dosis 1000, 2000, 3000, dan 4000 mg/kgBB mencit. Dari skrining fitokimia ekstrak etanol daun sintrong mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, tanin, steroid. Uji toksisitas akut dilakukan dalam waktu 24 jam untuk menghitungLD50dan dilakukan pengamatan dalam waktu 14 hari untuk mengetahui efek toksik yang tertunda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun sintrong menimbulkan efek toksisitas berupa ataksia, penurunan aktivitas gerak, perubahan perilaku penjilatan, berputar berlebih, lemas, tremor dan laju nafas cepat. Ekstrak etanol daun sintrong pada dosis yang paling tinggi (4000 mg/kgBB) tidak menimbulkan kematian pada tiap kelompok mencit, sehingga termasuk ke dalam kategori toksisitas ringan (Lu, 1995) dengan nilaiLD50>4000 mg/kgBB.

2023

10115165

S1 Farmasi

FM1/23/046