HUBUNGAN POLIFARMASI DENGAN POTENSI INTERAKSI OBAT PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT INAP DI RSUD DR. ISKAK TULUNGAGUNG TAHUN 2023

HUBUNGAN POLIFARMASI DENGAN POTENSI INTERAKSI OBAT PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT INAP DI RSUD DR. ISKAK TULUNGAGUNG TAHUN 2023

GANDES WAHYU PRIYANTI

Hipertensi disebut sebagai the silent killer karena sering tanpa keluhan, sehingga penderita tidak mengetahui dirinya menyandang hipertensi dan baru diketahui setelah terjadi komplikasi. Pasien hipertensi yang memiliki penyakit penyerta dan yang mengalami komplikasi pada umumnya memerlukan dua atau lebih obat sehingga berpotensi mengalami polifarmasi. Polifarmasi dapat meningkatkan resiko potensi interaksi obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran polifarmasi, potensi interaksi obat, dan hubungan antara polifarmasi dengan potensi interaksi obat pada pasien hipertensi rawat inap di RSUD Dr.Iskak Tulungagung tahun 2023. Penelitian di lakukan di RSUD Dr.Iskak Tulungagung periode tahun 2023 menggunakan metode restospektif. Pengambilan sampel menggunakan metode non probability sampling dengan teknik purposive sampling. Pengambilan data menggunakan data rekam medis dari total 89 sampel yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis data dengan cara deskriptif menggunakan literatur ilmiah Drug Interaction Checker. Hubungan polifarmasi dengan potensi interaksi obat dianalisis dengan Uji Chi-Square. Hasil penelitian pasien tidak polifarmasi sebanyak 9 pasien (10%), polifarmasi 63 pasien (71%), dan polifarmasi ekesesif 17 pasien (19%). Pasien berpotensi interaksi obat sebanyak 75 pasien (84%), pasien yang tidak berpotensi interaksi obat 14 pasien (16%). Hasil analisis dengan uji Chi-Square didapatkan nilai P Value 0.013 yang berarti terdapat hubungan antara polifarmasi dengan potensi interaksi obat.

2024

10120074

S1 Farmasi

FM1/24/046