PENENTUAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN ROSELLA (Hibiscus sabdrariffa L.) VARIETAS BUNGA MERAH DARI PERBEDAAN TEKNIK DAN PELARUT EKSTRAKSI MENGGUNAKAN METODE DPPH (2, 2-DIFENIL-1- PIKRILHIDRAZIL)

PENENTUAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN ROSELLA (Hibiscus sabdrariffa L.) VARIETAS BUNGA MERAH DARI PERBEDAAN TEKNIK DAN PELARUT EKSTRAKSI MENGGUNAKAN METODE DPPH (2, 2-DIFENIL-1- PIKRILHIDRAZIL)

ANES NURYAN ZAHROTUN NISA’

Latar Belakang: Rosella memiliki kandungan antosianin yang bermanfaat sebagai antioksidan alami dan menangkal radikal bebas. Senyawa bioaktif pada daun rosella terdiri dari polifenol, alkaloid, flavonoid, saponin dan tannin. Tujuan: untuk mengetahui kategori aktivitas antioksidan dari ekstrak daun rosella yang dilihat berdasarkan perbedaan teknik dan pelarut ekstraksinya. Serta untuk mengetahui berapa nilai yang diperoleh dari IC50 dari esktrak daun rosella berdasarkan perbedaan teknik dan pelarut ekstraksi. Metode: Penelitian ini menggunakan metode ekstraksi maserasi dengan pelarut etanol 96% dan infundasi dengan pelarut aquadest. kemudian dilakukan uji skrinning fitokimia, uji Kromatografi Lapis Tipis (KLT), dan uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH. Hasil: bobot konstan ekstrak etanol diperoleh 119,218 gram dengen persen rendemen 23,8% b/b. Pada infus air diperoleh ekstrak cair sebanyak 310 ml. Skrinning fitokimia ekstrak etanol dan infus air menunjukkan hasil positif flavonoid, saponin, tanin dan terpenoid. Hasil KLT dari kedua ekstrak mengandung senyawa flavonoid. Nilai IC50 ekstrak etanol 124, 243 ppm dan infus air 62,01 ppm. Kesimpulan: Infus air memiliki aktivitas antioksidan lebih besar dibanding dengan ekstrak etanol.

2024

10120022

S1 Farmasi

FM1/24/035