ANALISA KADAR GDA PADA PASIEN DIABETES MELLITUS YANG MENDAPATKAN SIMVASTATIN 10 mg DI PUSKESMAS KOTA KEDIRI

ANALISA KADAR GDA PADA PASIEN DIABETES MELLITUS YANG MENDAPATKAN SIMVASTATIN 10 mg DI PUSKESMAS KOTA KEDIRI

HERI SUTRISNO

Pendahuluan: Diabetes Melitus adalah suatu kondisi kronik serius yang terjadi ketika ada peningkatan kadar glukosa dalam darah karena tubuh tidak dapat menghasilkan cukup hormon insulin atau tidak efektif menggunakan insulin yang dihasilkan. Statin merupakan terapi lini pertama pada dislipidemia yang direkomendasikan kepada mayotitas pasien dengan berbagai tingkat resiko kardiovaskular. Simvastatin meningkatkan resiko diabetes mellitus dengan meningkatkan mobilisasi kalsium intraseluler. Sehingga menyebabkan masuknya kalsium melalui saluran kalsium tipe-L dan mengakibatkan eksositosis dari butiran yang mengandung insulin yang mengakibatkan pengurangan sensitivitas insulin dan juga statin lipofilik dapat memblokir saluran Ca2+ tipe L dalam sel beta yang mengakibatkan penurunan pelepasan insulin. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan terkait penggunaan simvastatin 10 mg pre dan post terhadap GDA pada pasien diabetes melitus di puskesmas kota Kediri. Metode: Metode penelitian ini adalah cross sectional cara pengumpulan data melalui studi prospektif. Hasil: Berdasarkan dari data yang didapatkan 30 sampel pasien DM rawat jalan di Puskesmas Kota Kediri yang mendapatkan terapi DM monoterapi (metformin) yaitu sebanyak 14 pasien dan yang mendapat terapi DM politerapi (metformin dan glimepiride) yaitu sebanyak 16 pasien. Sedangkan berdasarkan berdasarkan riwayat penyakit displidemia didapatkan 12 pasien memiliki riwayat hiperlipidemia dan 18 pasien tidak memiliki riwayat hiperlipidemia. Hasil uji wilcoxon menunjukkan nilai p sebesar 0,001 (<0,05). Hasil analisis menyatakan bahwa terdapat perbedaan antara penggunaan terapi tambahan statin dengan kadar GDA pre dan post pada pasien diabetes mellitus di Puskesmas Kota Kediri.

2024

10120079

S1 Farmasi

FM1/24/034