PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIINFLAMASI APMS (Asam P-Metoksisinamat) DAN KOKRISTAL APMS-SAKARIN

PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIINFLAMASI APMS (Asam P-Metoksisinamat) DAN KOKRISTAL APMS-SAKARIN

DEVI AZAKIYATUL UMROH

Inflamasi merupakan respon tubuh terhadap rangsangan yang ditimbulkan oleh berbagai faktor seperti luka fisik, antibodi, dan infeksi. APMS (Asam p- metoksisinamat) merupakan senyawa turunan asam sinamat yang didapat dari hidrolisis EPMS (etil p-metoksisinamat) dan memiliki aktivitas antiinflamasi. Namun, APMS memiliki sifat sangat sedikit larut dalam air yaitu 0,712 mg/mL dan pKa 4,11, sehingga perlu dimodifikasi dengan dibentuknya kokristal dengan bantuan koformer sakarin yang diharapkan dapat meningkatkan kelarutan tanpa mengubah efek farmakologi dari APMS (Asam p-Metoksisinamat). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan aktivitas antiinflamasi dari APMS dan Kokristal APMS-Sakarin. Pengujian aktivitas antiinflamasi ini menggunakan metode induksi putih telur 5% dengan dilakukan pada empat kelompok, kelompok 1 diberi suspensi CMC-Na 0,5% (kontrol negatif), kelompok 2 diberi suspensi natrium diklofenak (kontrol positif), kelompok 3 diberi suspensi APMS, dan kelompok 4 diberi suspensi kokristal APMS-sakarin. Pengujian menggunakan alat pletismometer untuk mengukur volume udema pada pembentukan radang buatan di kaki tikus jantan dengan induksi putih telur 5%, volume udema diukur setiap 1 jam selama 6 jam. Data dianalisis dengan secara statistic (One Way ANOVA) dilanjutkan dengan uji Post Hoc LSD. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini terdapat perbedaan aktivitas antiinflamasi yang signifikan dari APMS (Asam p-Metoksisinamat) dan Kokristal APMS-Sakarin

2024

10120043

S1 Farmasi

FM1/24/033