RASIONALITAS DAN INTERAKSI OBAT PADA PASIEN HIPERTENSI DENGAN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS GONDANG TULUNGAGUNG

RASIONALITAS DAN INTERAKSI OBAT PADA PASIEN HIPERTENSI DENGAN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS GONDANG TULUNGAGUNG

DANIAR MAHARANI GIMNASTIAR

Latar belakang: Rasionalitas obat adalah jika pasien menerima obat yang sesuai dengan kebutuhan klinis, dengan dosis yang mencukupi, dalam rentang waktu yang tepat, dan dengan harga yang paling terjangkau untuk pasien dan masyarakat. Interaksi obat merupakan perubahan efek suatu obat karena penggunaan obat lain atau oleh makanan, obat tradisional dan senyawa kimia lainnya. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasionalitas penggunaan obat antihipertensi dan mengetahui jenis interaksi obat yang terjadi pada pasien hipertensi dengan diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Gondang Tulungagung. Metode: Penelitian yang digunakan adalah observasional dilakukan secara restrospektif dengan analisis univariat dan teknik sampling purposive sampling. Hasil Penggunaan obat antihipertensi tunggal Amlodipine 95,24%, Captopril 1,59%, sedangkan kombinasi Amlodipine dan Captopril 3,17%. Penggunaan obat antidiabetes tunggal Glibenklamid 30,64%, Metformin 20,97%, sedangkan kombinasi Glibenklamid dan Metformin 48,39%. Rasionalitas penggunaan obat meliputi tepat diagnosis 100%, tepat obat 76,56%, dan tepat dosis 76,56%. Interaksi obat yang terjadi sebanyak 89,06%, untuk jenisnya yaitu farmakokinetik 32,3%, farmakodinamik 62,5%, dan tidak diketahui 5%. Kesimpulan: Berdasarkan variabel yang diuji rasionalitas penggunaan obat antihipertensi dikatakan rasional dan terdapat beberapa interaksi obat seperti interaksi farmakokinetik, farmakodinamik, dan tidak diketahui

2024

10120038

S1 Farmasi

FM1/24/026