HUBUNGAN SELF-MANAGEMENT PENGOBATAN TERHADAP KADAR GULA DARAH PUASA PADA PASIEN RUJUK BALIK DIABETES MELITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS KOTA KEDIRI

HUBUNGAN SELF-MANAGEMENT PENGOBATAN TERHADAP KADAR GULA DARAH PUASA PADA PASIEN RUJUK BALIK DIABETES MELITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS KOTA KEDIRI

HESTI FATMANINGRUM

Diabetes melitus merupakan suatu kelompok metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. Penelitian ini dilakukan untuk mencari hubungan antara self-management pengobatan dengan gula darah puasa pada pasien rujuk balik diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Kota Kediri. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian kuantitatif dengan pendekatan studi observasional, menggunakan desain cross-sectional. Pengambilan data menggunakan Kuesioner SME DSME (Diabetes Self Management Education. Self-management pengobatan dalam kategori baik berjumlah 67 responden (82,7%), dalam tingkat sedang berjumlah 14 responden (17,3%), level self-management buruk berjumlah 0 responden (0%). Hasil penelitian juga diketahui Gula Darah Puasa terkontrol berjumlah 62 responden (76,5%) dan Gula Darah Puasa tidak terkontrol berjumlah 19 responden (23,5%). Data uji Spearman rank mengasilkan hubungan yang signifikan antara self-management pengobatan dan gula darah puasa pada pasien Diabetes Melitus tipe 2. Dengan a = 0,05, diperoleh nilai P Value sebesar 0,000 yang lebih rendah dari 0,05. Oleh karena itu, hipotesis (HI) diterima sedangkan hipotesis nol (H0) ditolak. Hal ini menunjukkan adanya hubungan antara self-management pengobatan dan kadar glukosa darah, dengan koefisien korelasi Spearman rank sebesar 0,640.

2024

10120080

S1 Farmasi

FM1/24/019