HUBUNGAN KARAKTERISTIK JENIS KELAMIN DAN USIA DENGAN EFEK SAMPING OBAT TUBERCULOCIS (OAT) DI PUSKESMAS ROBATAL KABUPATEN SAMPANG MADURA

HUBUNGAN KARAKTERISTIK JENIS KELAMIN DAN USIA DENGAN EFEK SAMPING OBAT TUBERCULOCIS (OAT) DI PUSKESMAS ROBATAL KABUPATEN SAMPANG MADURA

DHARMAWATI

Kepatuhan terhadap pengobatan anti-TB merupakan penentu utama dari keberhasilan pengobatan. Sebagian besar penderita merasa tidak tahan terhadap efek samping OAT yang dialami selama pengobatan. Beratnya efek samping yang dialami tersebut akan berdampak pada kepatuhan berobat penderita dan bahkan dapat berakibat putus berobat dari pengobatan. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui karakteristik jenis kelamin dan usia dengan efek samping obat anti tuberkulosis (OAT) di puskesmas Robatal Kabupaten Sampang Madura. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan case control. Teknik sampel yang digunakan yaitu purposive sampel dengan total sampel sebanyak 99 sampel. Uji analisis menggunakan chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 52,5 % penderita TB berjenis kelamin perempuan, rentang usia terbanyak yaitu 21,2% (61-70 tahun), dan rentang usia penderita TB paling sedikit yaitu 3% (1-3 tahun). Sebanyak 55,6% penderita TB mengalami keluhan, dengan keluhannya terbanyak yaitu sakit kepala gelisah, dan tidak bisa tidur sebesar 34,09%. Uji analisis bivariat hanya menunjukkan adanya hubungan usia dengan efek samping OAT (p < 0,05), sedangkan jenis kelamin tidak menunjukkan hubungan dengan efek samping OAT (p > 0,05). Maka dari itu, pengobatan untuk pasien yang berusia di atas 50 tahun, sebaiknya diberikan edukasi akan terjadi efek samping sehingga pasien dapat melakukan antisipasi.

2024

70621004

S1 Farmasi

FM1/24/006