GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS TEGUHAN KECAMATAN PARON KABUPATEN NGAWI
Dublin Core
Title
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS TEGUHAN KECAMATAN PARON KABUPATEN NGAWI
Creator
WANDA MELIN ANGGRAENY
Description
Diare merupakan salah satu penyakit infeksi yang dapat
menyebabkan kematian pada bayi serta balita. Terdapat beberapa faktor risiko
kejadian diare, diantaranya adalah rendahnya tingkat pendidikan ibu dan sosial
ekonomi yang rendah. Terdapat beberapa faktor lingkungan yang mempengaruhi
kejadian diare, diantaranya adalah sumber air bersih, kepemilikan jamban sehat
dan sarana pembuangan air limbah. Tujuan : Untuk mengetahui faktor-faktor apa
saya yang mempengaruhi kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas
Teguhan Kecamatan Paron Kabupaten Ngawi. Metode : Penelitian ini
menggunakan desain penelitian case report dengan populasi meliputi seluruh ibu
yang memiliki balita di wilayah kerja Puskesmas Teguhan Kecamatan Paron
Kabupaten Ngawi dan sampel sebanyak 97 responden. Adapun teknik sampling
yang digunakan adalah teknik sampling accidental sampling. Hasil : Berdasarkan
tabulasi silang pendapatan keluarga dengan kejadian diare pada balita kelompok
<UMK (55,6%) dan ≥UMK (51,1%) sebagian besar tidak mengalami kejadian
diare pada balita. Pengetahuan ibu dengan kejadian diare pada balita pengetahuan
kurang (80,0%) dan pengetahuan cukup (60,0%) sebagian besar tidak mengalami
kejadian diare pada balita, namun pengetahuan baik sebagian besar mengalami
kejadian diare pada balita (51,9%). Sarana air bersih dengan kejadian diare pada
balita sarana air bersih memenuhi syarat (52,8%) dan sarana air bersih tidak
memenuhi syarat (56,8%) sebagian besar tidak mengalami kejadian diare pada
balita. Sarana jamban sehat dengan kejadian diare pada balita jamban sehat
memenuhi syarat (50,7%) dan jamban sehat tidak memenuhi syarat sebagian besar
tidak mengalami kejadian diare pada balita (54,5%). SPAL dengan kejadian diare
pada balita SPAL memenuhi syarat (51,4%) dan SPAL tidak memenuhi syarat
sebagian besar tidak mengalami kejadian diare pada balita (51,9%). Kesimpulan :
Berdasarkan tabulasi silang tidak ada perbedaan antara responden dengan
pendapatan keluarga <UMK ataupun ≥UMK dimana sebagian besar tidak
mengalami kejadian diare, sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik
namun masih mengalami kejadian diare pada balita, sebagian besar responden
memiliki sarana air bersih memenuhi syarat dan mengalami kejadian diare pada
balita, tidak ada perbedaan baik pada kelompok responden dengan kepemilikan
jamban sehat memenuhi syarat dan tidak memenuhi syarat sebagian besar tidak
mengalami kejadian diare pada balita.
menyebabkan kematian pada bayi serta balita. Terdapat beberapa faktor risiko
kejadian diare, diantaranya adalah rendahnya tingkat pendidikan ibu dan sosial
ekonomi yang rendah. Terdapat beberapa faktor lingkungan yang mempengaruhi
kejadian diare, diantaranya adalah sumber air bersih, kepemilikan jamban sehat
dan sarana pembuangan air limbah. Tujuan : Untuk mengetahui faktor-faktor apa
saya yang mempengaruhi kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas
Teguhan Kecamatan Paron Kabupaten Ngawi. Metode : Penelitian ini
menggunakan desain penelitian case report dengan populasi meliputi seluruh ibu
yang memiliki balita di wilayah kerja Puskesmas Teguhan Kecamatan Paron
Kabupaten Ngawi dan sampel sebanyak 97 responden. Adapun teknik sampling
yang digunakan adalah teknik sampling accidental sampling. Hasil : Berdasarkan
tabulasi silang pendapatan keluarga dengan kejadian diare pada balita kelompok
<UMK (55,6%) dan ≥UMK (51,1%) sebagian besar tidak mengalami kejadian
diare pada balita. Pengetahuan ibu dengan kejadian diare pada balita pengetahuan
kurang (80,0%) dan pengetahuan cukup (60,0%) sebagian besar tidak mengalami
kejadian diare pada balita, namun pengetahuan baik sebagian besar mengalami
kejadian diare pada balita (51,9%). Sarana air bersih dengan kejadian diare pada
balita sarana air bersih memenuhi syarat (52,8%) dan sarana air bersih tidak
memenuhi syarat (56,8%) sebagian besar tidak mengalami kejadian diare pada
balita. Sarana jamban sehat dengan kejadian diare pada balita jamban sehat
memenuhi syarat (50,7%) dan jamban sehat tidak memenuhi syarat sebagian besar
tidak mengalami kejadian diare pada balita (54,5%). SPAL dengan kejadian diare
pada balita SPAL memenuhi syarat (51,4%) dan SPAL tidak memenuhi syarat
sebagian besar tidak mengalami kejadian diare pada balita (51,9%). Kesimpulan :
Berdasarkan tabulasi silang tidak ada perbedaan antara responden dengan
pendapatan keluarga <UMK ataupun ≥UMK dimana sebagian besar tidak
mengalami kejadian diare, sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik
namun masih mengalami kejadian diare pada balita, sebagian besar responden
memiliki sarana air bersih memenuhi syarat dan mengalami kejadian diare pada
balita, tidak ada perbedaan baik pada kelompok responden dengan kepemilikan
jamban sehat memenuhi syarat dan tidak memenuhi syarat sebagian besar tidak
mengalami kejadian diare pada balita.
Date
2023
Skripsi - KTI Item Type Metadata
NIM
10319065
Program Studi
S1 Kesehatan Masyarakat
Kode Item
KM1/23/026
Collection
Citation
WANDA MELIN ANGGRAENY, “GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS TEGUHAN KECAMATAN PARON KABUPATEN NGAWI,” Institut Ilmu Kesehatan BW Kediri, accessed November 29, 2024, https://oasis.iik.ac.id:9443/repo/items/show/11387.