HUBUNGAN LAMA MEROKOK DAN FREKUENSI MEROKOK TERHADAP ADANYA KANDUNGAN COTININE PADA PEROKOK AKTIF DI JALAN BLOREP KELURAHAN KELAPA LIMA KABUPATEN MERAUKE
Dublin Core
Title
HUBUNGAN LAMA MEROKOK DAN FREKUENSI MEROKOK TERHADAP ADANYA KANDUNGAN COTININE PADA PEROKOK AKTIF DI JALAN BLOREP KELURAHAN KELAPA LIMA KABUPATEN MERAUKE
Creator
ADHY ACKMAL
Description
Rokok merupakan kertas yang digulung berbentuk silinder dengan ukuran tertentu
serta berisi tembakau dan dibakar untuk dihirup asapnya. Rokok mengandung bahan
beracun dan efek candu. Cotinine merupakan metabolit mayor nikotin yang sering
digunakan sebagai biomarker dalam pemeriksaan paparan nikotin. Cotinine mudah
dideteksi dalam cairan tubuh seperti saliva, urine dan darah. Cotinine dapat diketahui
menggunakan Immunochromatography Assay. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui Adakah Hubungan Lama Merokok dan Frekuensi Merokok
Terhadap Kandungan Cotinine Pada Perokok Aktif di Jalan Blorep Kelurahan Kelapa
Lima Kabupaten Merauke. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 25 orang
perokok dengan menggunakan metode purposive sampling. sebanyak 25 sampel uirn
di deteksi menggunakan metode Immunocromatography Assay. Berdasarkan hasil
penelitian yang telah diperoleh dari table 1 hasil pemeriksaan Hubungan Lama
Merokok Dan Frekuensi Merokok Terhadap Adanya Kandungan Cotinine Pada
Perokok Aktif di Jalan Blorep Kelurahan Kelapa Lima Kabupaten Merauke dari 25
sampel terdapat 23 orang positif mengandung cotinine dalam urin dengan usia 19-45
tahun dengan lama merokok 5- 10 tahun dan frekuensi merokok 5-10 batang
perharinya dan hasil negatif 2 orang dengan usia 17-21 dengan lama merokok 5-6
tahun dengan frekuensi 10 batang perharinya. Hasil deteksi dikatakan positif jika pada
alat rapid COT cotinine terbentuk satu garis dan dikatakan signifikan (2-tailed) jika
hasil lama merokok dan frekuensi merokok (0,120 dan 0.679) lebih besar dari α (0,05)
H0 diterima. dan hasil negatif jika pada alat rapit COT cotinine terbentuk dua garis
pada sumuran. Pada penelitian ini diperoleh 92 % (23 orang dari 25 sampel) memiliki
hasil cotinine positif. Hal ini juga di perkuat dengan penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Sholikah dkk, (2022) yang menyatakan Hasil penelitian ini juga
menunjukkan bahwa sebagian besar perokok aktif positif mengandung cotinine dalam
urin. Berdasarkan hasil pemeriksaan Hubungan Lama Merokok dan Frekuensi
Merokok Terhadap Adanya Kandungan Cotinine Pada Perokok Aktif Di Jalan Blorep
Kelurahan Kelapa Lima Kabupaten Merauke dengan menggunakan metode
Immunochromatography Assay dari 25 sampel didapatkan hasil positif sebangak 23
orang dan 2 orang negatif, sehinga dapat diketahui dalam urin perokok aktif
mengandung cotinine.
serta berisi tembakau dan dibakar untuk dihirup asapnya. Rokok mengandung bahan
beracun dan efek candu. Cotinine merupakan metabolit mayor nikotin yang sering
digunakan sebagai biomarker dalam pemeriksaan paparan nikotin. Cotinine mudah
dideteksi dalam cairan tubuh seperti saliva, urine dan darah. Cotinine dapat diketahui
menggunakan Immunochromatography Assay. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui Adakah Hubungan Lama Merokok dan Frekuensi Merokok
Terhadap Kandungan Cotinine Pada Perokok Aktif di Jalan Blorep Kelurahan Kelapa
Lima Kabupaten Merauke. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 25 orang
perokok dengan menggunakan metode purposive sampling. sebanyak 25 sampel uirn
di deteksi menggunakan metode Immunocromatography Assay. Berdasarkan hasil
penelitian yang telah diperoleh dari table 1 hasil pemeriksaan Hubungan Lama
Merokok Dan Frekuensi Merokok Terhadap Adanya Kandungan Cotinine Pada
Perokok Aktif di Jalan Blorep Kelurahan Kelapa Lima Kabupaten Merauke dari 25
sampel terdapat 23 orang positif mengandung cotinine dalam urin dengan usia 19-45
tahun dengan lama merokok 5- 10 tahun dan frekuensi merokok 5-10 batang
perharinya dan hasil negatif 2 orang dengan usia 17-21 dengan lama merokok 5-6
tahun dengan frekuensi 10 batang perharinya. Hasil deteksi dikatakan positif jika pada
alat rapid COT cotinine terbentuk satu garis dan dikatakan signifikan (2-tailed) jika
hasil lama merokok dan frekuensi merokok (0,120 dan 0.679) lebih besar dari α (0,05)
H0 diterima. dan hasil negatif jika pada alat rapit COT cotinine terbentuk dua garis
pada sumuran. Pada penelitian ini diperoleh 92 % (23 orang dari 25 sampel) memiliki
hasil cotinine positif. Hal ini juga di perkuat dengan penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Sholikah dkk, (2022) yang menyatakan Hasil penelitian ini juga
menunjukkan bahwa sebagian besar perokok aktif positif mengandung cotinine dalam
urin. Berdasarkan hasil pemeriksaan Hubungan Lama Merokok dan Frekuensi
Merokok Terhadap Adanya Kandungan Cotinine Pada Perokok Aktif Di Jalan Blorep
Kelurahan Kelapa Lima Kabupaten Merauke dengan menggunakan metode
Immunochromatography Assay dari 25 sampel didapatkan hasil positif sebangak 23
orang dan 2 orang negatif, sehinga dapat diketahui dalam urin perokok aktif
mengandung cotinine.
Date
2023
Skripsi - KTI Item Type Metadata
NIM
70222002
Program Studi
D4 Teknologi Laboratorium Medis
Kode Item
AK4/23/003
Collection
Citation
ADHY ACKMAL, “HUBUNGAN LAMA MEROKOK DAN FREKUENSI MEROKOK TERHADAP ADANYA KANDUNGAN COTININE PADA PEROKOK AKTIF DI JALAN BLOREP KELURAHAN KELAPA LIMA KABUPATEN MERAUKE,” Institut Ilmu Kesehatan BW Kediri, accessed November 29, 2024, https://oasis.iik.ac.id:9443/repo/items/show/11344.