PENGARUH STRES TERHADAP KEJADIAN STOMATITIS AFTOSA REKUREN PADA MAHASISWA PROFESI DOKTER GIGI IIK BHAKTA

PENGARUH STRES TERHADAP KEJADIAN STOMATITIS AFTOSA REKUREN PADA MAHASISWA PROFESI DOKTER GIGI IIK BHAKTA

RICKY RAMADHAN

Kelainan pada rongga mulut akan mengganggu kehidupan seseorang, salah satu kelainan rongga mulut yang sering dialami yaitu stomatitis aftosa rekuren yang ditandai dengan ulser yang berulang, tunggal atau multipel yang terasa sakit dan tidak berhubungan dengan penyakit sistemik. Etiologi stomatitis aftosa rekuren adalah multifaktorial, seperti defisiensi hematinik (asam folat, zat besi, dan vitamin B12), stres, menstruasi, defisiensi nutrisi, trauma, genetik, dan kelainan imun tetapi tidak ada faktor tunggal yang teridentifikasi. Stres adalah respon terhadap stimulus dan stressor. Dental education dapat menyebabkan stres yang cukup besar pada mahasiswa kedokteran gigi. Tingginya tingkat stres yang dirasakan mahasiswa profesi dokter gigi sering dikaitkan dengan kelelahan emosi dan tekanan psikologis sehingga dapat menyebabkan stomatitis aftosa rekuren. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh stres terhadap kejadian stomatitis aftosa rekuren pada mahasiswa profesi dokter gigi IIK Bhakta. Metode: Analitik observasional dengan pendekatan cross sectional, untuk menguji hipotesis dan mengetahui hubungan antara dua variabel dilakukan uji chi square. Hasil: Berdasarkan uji chi square didapatkan nilai p=0,000 nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 maka hal tersebut menunjukkan hubungan yang signifikan. Nilai Contingency Coefficient sebesar 0,387 sehingga 38,7% penderita stres akan mengalami stomatitis aftosa rekuren. Kesimpulan: Stres berpengaruh terhadap kejadian stomatitis aftosa rekuren pada mahasiswa profesi dokter gigi IIK Bhakta.

2022

10618084

S1 Kedokteran Gigi

KG1/22/085