PERUBAHAN PH SALIVA SETELAH MENGKONSUMSI GULA PASIR DALAM BENTUK PADAT DAN LARUTAN DALAM WAKTU 5 MENIT DAN 30 MENIT

PERUBAHAN PH SALIVA SETELAH MENGKONSUMSI GULA PASIR DALAM BENTUK PADAT DAN LARUTAN DALAM WAKTU 5 MENIT DAN 30 MENIT

FIRDA USNUR

Latar Belakang: Derajat keasaman (pH) saliva merupakan salah satu bagian terpenting dalam meningkatkan integritas gigi dan menjaga keseimbangan antara demineralisasi gigi dan remineralisasi. PH saliva juga berperan penting dalam mencegah terjadinya karies, kelainan periodontal dan penyakit mulut lainnya. Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh konsumsi gula pasir dalam bentuk padat dan konsumsi gula pasir dalam bentuk larutan terhadap perubahan pH saliva. Metode: Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental dengan pretest-posttest design. 80 responden penelitian yang terbagi menjadi 2 yaitu: 40 responden kelompok pertama yang diberikan intervensi konsumsi gula pasir dalam bentuk padat, 40 responden kelompok kedua yang diberikan intervensi konsumsi gula pasir dalam bentuk larutan. Pengukuran pH saliva dilakukan sebanyak 4 kali, pada pre test, dan post test menit ke 5, menit ke 30 dan menit ke 60. Hasil: hasil uji statistik annova pada kelompok intervensi konsumsi gula pasir dalam bentuk padat dan konsumsi gula pasir dalam bentuk larutan, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan (p = 0.000), sedangkan pada hasil uji statistik mannova, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara kelompok intervensi konsumsi gula pasir dalam bentuk padat dan konsumsi gula pasir dalam bentuk larutan (p = 0.000). Kesimpulan: penurunan pH saliva pada kelompok intervensi konsumsi gula pasir dalam bentuk padat dan konsumsi gula pasir dalam bentuk larutan terjadi pada menit ke 5, menit ke 30 dan viii menit ke 60. Konsumsi gula pasir dalam bentuk larutan memiliki efek yang lebih signifikan dan lebih cepat dalam menurunkan pH saliva jika dibandingkan dengan konsumsi gula pasir dalam bentuk padat

2022

10618043

S1 Kedokteran Gigi

KG1/22/073