HUBUNGAN ANTARA LANSIA DENGAN LAJU ALIRAN SALIVA

HUBUNGAN ANTARA LANSIA DENGAN LAJU ALIRAN SALIVA

DWI PUTRI WAHYU ARINI

Latar Belakang : Lansia adalah seseorang yang sudah memasuki usia 60 tahun atau lebih. Penurunan fungsi organ tubuh merupakan akibat dari terjadinya proses penuaan yang dialami oleh lansia. Dalam rongga mulut, proses penuaan menyebabkan perubahan epitel kelenjar saliva dan atrofi sel asini yang berdampak pada penurunan laju aliran saliva (hiposalivasi). Berkurangnya laju aliran saliva menyebabkan terjadinya gejala mulut kering (xerostomia). Perubahan kondisi rongga mulut yang disebabkan oleh penurunan sekresi saliva dan mulut kering pada lansia antara lain adalah bibir kering, lidah berfisur, saliva berbusa, serta karies. Tujuan : Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara lansia dengan volume laju aliran saliva di posyandu lansia Desa Nglarangan, Kabupaten Bojonegoro. Metode : Rancangan penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain cross-sectional. Sampel penelitian berjumlah 52 pasien posyandu lansia Desa Nglarangan, Kabupaten Bojonegoro dengan teknik purposive sampling. Data diperoleh dengan melakukan wawancara dan pemeriksaan secara langsung. Pengukuran laju aliran saliva yang tidak distimulasi dilakukan dengan pemeriksaan sialometri. Pemeriksaan klinis rongga mulut dilakukan secara visual menggunakan kaca mulut. Data dianalisis menggunakan uji non parametrik yaitu uji korelasi Spearman. Hasil : Uji korelasi Spearman menunjukkan hubungan yang signifikan antara lansia dengan laju aliran saliva dengan nilai signifikansi kurang dari 0,05 (p<0,05). Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat hubungan antara lansia dengan laju aliran saliva di posyandu lansia Desa Nglarangan, Kabupaten Bojonegoro.

2022

10618029

S1 Kedokteran Gigi

KG1/22/066