PENGARUH MENGUNYAH LILIN PARAFIN (PARAFIN WAX) TERHADAP pH SALIVA PEROKOK PADA MAHASISWA TIMOR LESTE DI IIK BAKTI WIYATA KEDIRI

PENGARUH MENGUNYAH LILIN PARAFIN (PARAFIN WAX) TERHADAP pH SALIVA PEROKOK PADA MAHASISWA TIMOR LESTE DI IIK BAKTI WIYATA KEDIRI

NUNO DA COSTA DE JESUS

Menurut World Health Organisation (WHO) tahun 2011, mengenai konsumsi tembakau dunia, angka prevalensi merokok di Indonesia merupakan salah satu di antara yang tertinggi di dunia, dengan 46,8 persen laki-laki dan 3,1 persen perempuan usia 10 tahun ke atas yang diklasifikasikan sebagai perokok. Jumlah perokok mencapai 62,8 juta, 40 persen di antaranya berasal dari kalangan ekonomi bawah. Pada Global Adult Tobacco Survey: Indonesia Report, perokok di kalangan mahasiswa universitas mencapai 25,6 persen sedangkan pada pendidikan tamat SD mencapai 33,9 persen. Penurunan pH saliva dapat disebabkan oleh merokok, asap rokok akan berpengaruh terhadap berkurangnya produksi volume saliva dan sekresi bikarbonat saliva menurun sehingga menyebabkan pH saliva pun menurun. Lilin parafin merupakan bahan yang tidak berbau dan tidak berasa,sehingga peningkatan kecepatan aliran saliva diyakini sebagai peningkatan yang hanya disebabkan oleh stimulasi pengunyahan tanpa pengecapan,kecepatan aliran saliva terstimulasi pengunyahan lilin parafin mununjukkan peningkatan,sehingga dapat bahwa pH saliva terstimulasi juga meningkat. Tujuan : penilitian ini pertujuan Untuk mengetahui pengaruh sebelum dan sesudah mengunyah lilin parafin terhadap pH saliva perokok. Metode penilitian : Penelitian menggunakan metode pre-eksperimental dengan pretest and posttest design group. Subjek penelitian berjumlah 20 mahasiswa, yang diperoleh dari teknik pengambilan total samping. Hasil : Penelitian menunjukan terdapat pengaruh signifikan (P<0,05) pH saliva sebelum dan sesudah mengunyah lilin paraffin. Kesimpulan : Terdapat pengaruh peningkatan pH saliva sebelum dan sesudah mengunyah lilin parafin.

2021

10613114

S1 Kedokteran Gigi

KG1/21/013