PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KULIT ALPUKAT (Persea americana P. Mill) TERHADAP BAKTERI Streptococcus mutans PENYEBAB DRY SOCKET PASCA PENCABUTAN GIGI

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KULIT ALPUKAT (Persea americana P. Mill) TERHADAP BAKTERI Streptococcus mutans PENYEBAB DRY SOCKET PASCA PENCABUTAN GIGI

MOH. AFTON RIFKI

Tindakan pencabutan gigi tidak jarang menyebabkan terjadinya komplikasi karena berbagai faktor. Komplikasi dapat digolongkan menjadi intraoperatif, segera sesudah pencabutan, dan jauh setelah pencabutan. Komplikasi yang sering muncul pasca pencabutan gigi antara lain pendarahan, pembengkakan, rasa sakit, dry socket, fraktur, dan dislokasi mandibula. Komplikasi yang paling sering terjadi sesudah pencabutan gigi adalah dry socket (alveolar osteitis). Pencegahan dry socket dapat dilakukan menggunakan obat kumur yang mengandung antimikroba pada pra-operatif dan pasca-operatif. Salah satu kekurangan dari penggunaan agen antimikroba adalah dapat menimbulkan resistensi bakteri. Oleh karena itu perlu dikembangkan obat herbal yang memiliki daya hambat terhadap aktivitas antibakteri namun tidak menimbulkan resistensi. Tujuan: Penelitian dilakukan untuk untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kulit alpukat (Persea americana P. Mill.) terhadap aktivitas bakteri Streptococcus mutans penyebab dry socket dengan variasi konsentrasi 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,12%, 1,56%, 0,78%. Metode: Jenis penelitian ini merupakan penelitian dengan metode True Experimental Laboratory, dengan Post Test Only Control Group Design. Hasil: Nilai signifikansi yang dihasilkan berdasarkan uji Kruskal-Wallis sebesar 0,000. Nilai ini lebih kecil dari 0,05. Kesimpulan: Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa ekstrak kulit alpukat (Persa americana P. Mill) memiliki daya antibakteri terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans

2021

10615069

S1 Kedokteran Gigi

KG1/21/005