PERBEDAAN GIGI DENGAN MOTTLED ENAMEL DAN GIGI NORMAL TERHADAP KEJADIAN KARIES GIGI

PERBEDAAN GIGI DENGAN MOTTLED ENAMEL DAN GIGI NORMAL TERHADAP KEJADIAN KARIES GIGI

SEVI AYU RISKANA

Karies gigi secara historis telah dianggap komponen paling penting dari beban penyakit mulut global. Hasil Riset Kesehatan Dasar atau Riskesdas 2018 menyebutkan bahwa 93% anak usia dini, yakni dalam rentang usia 5-6 tahun, mengalami gigi berlubang. Karies gigi terjadi akibat adanya kerusakan jaringan keras gigi yang meliputi enamel, dentin, dan sementum. Salah satu faktor yang membuat gigi rentan karies adalah hipoplasia enamel. Hipoplasia enamel disebabkan oleh fluorosis/mottled enamel. Mottled enamel di Indonesia banyak dijumpai di Kecamatan Asembagus Situbondo. Mottled enamel adalah salah satu bentuk dari hipoplasia enamel yaitu berupa berkurangnya jumlah matriks pembentuk enamel akibat adanya gangguan pada ameloblast selama tahap formatif perkembangan gigi, yang terjadi baik pada gigi desidui maupun gigi permanen disebabkan asupan fluor berlebih. Gangguan pada ameloblast pada tahap saat pertumbuhan gigi bisa membuat gigi mengalami porus di dalam dan mudah patah. Keporusan dan kerapuhan gigi pada mottled enamel tersebut dapat dikaitkan dengan tingkat kejadian karies gigi. Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan tingkat kejadian karies gigi yang mempunyai mottled enamel dan yang tidak mempunyai mottled enamel. Metode: Penelitian ini menggunakan metode Literature Review (LR). Hasil: Data yang dianalisis yakni dengan mensintesa fakta yang ditemukan pada sumber referensi, dan disajikan dalam bentuk deskriptif. Kesimpulan: Berdasarkan teori, gigi dengan mottled enamel lebih rentan karies gigi daripada gigi yang tidak memiliki mottled enamel.

2020

10616079

S1 Kedokteran Gigi

KG1/20/042