STUDI SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW KONSUMSI SAYUR SANTAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI

STUDI SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW KONSUMSI SAYUR SANTAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI

NUR FAJRIYATUL AINI

Santan kelapa merupakan emulsi lemak dalam air, berwarna putih susu mengandung protein serta zat gizi lainnya. di Indonesia konsumsi sayur santan merupakan budaya. Lemak yang terkandung dalam air perasan kelapa adalah sebesar 57 gram per satu gelas. Jumlah yang cukup banyak. Ditambah, jenis lemak yang terkandung dalam santan kebanyakan adalah jenis lemak jenuh, Saat konsumsi sayur santan yang berlebih, berisiko mengalami penyempitan pembuluh darah yang terdiri dari kolesterol dan endapan lemak. Akibatnya, aliran darah berkurang dan suplai oksigen ke sel-sel tubuh menurun. Berdasarkan data Profil Kesehatan Jawa Timur, persentase hipertensi di Jawa Timur mencapai 13,47% (sekitar 935.736 penduduk), dengan proporsi laki-laki sebesar 13,78% (387.913 penduduk) dan perempuan sebesar 13.25% (547.823 penduduk). Konsumsi santan sejalan dengan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Kolesterol membuat pembuluh darah menyempit sehingga jantung harus bekerja lebih keras. Kerja keras di sini artinya jantung bakal memberikan tekanan ekstra untuk memompa darah Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisa karakteristik konsumsi sayur santan, mengetahui karakteristik hipertensi, menganalisis pengaruh konsumsi sayur santan dalam kejadian hipertensi. Metode penelitian yang digunakan adalah SLR atau Systematic Literature Review. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 6 jurnal yang didapat dengan mencari literatur pada database google scholar dengan kata kunci konsumsi sayur santan dan hipertensi. Hasil analisa yang di dapatkan dari 6 jurnal menunjukkan bahwa ada pengaruh antara konsumsi sayur santan dengan kejadian hipertensi dikarenakan santan mengandung lemak yang memicu kadar kolesterol yang tinggi. Pembuluh darah arteri yang tertumpuk kolesterol akan menyempit dan menjadi kaku yang menyebabkan tekanan darah meningkat. kesimpulan pada penelitian ini adalah terdapat perbedaan tekanan darah yang signifikan terhadap pelaku konsumsi sayur santan berlebih dengan orang yang lebih sedikit konsumsi sayur santan. disarankan untuk masyarakat yang menopause untuk tidak terlalu sering mengkonsumsi sayur santan.

2020

10316016

S1 Kesehatan Masyarakat

KM1/20/012